Lihat ke Halaman Asli

Nostalgia Sepatu Roda

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal tahun 88' saya sempat  jadi anak gaul dan kecanduan yang namanya roller skate  di kota Bandung. Tiap hari Sabtu sore saya beserta 2 kakak cewek saya langsung nangkring dan bersepatu roda di bilangan alun-alun, kala itu nama tempatnya Lipstick, di gedung palaguna. Kami lumayan gape dan energik bersepatu roda serasa novelnya Hilman deh ( Olga dan sepatu roda ), sampai-sampai ada sekelompok remaja se-usia kami menawarkan bergabung dengan kelompok mereka, kami tolak sih soalnya kami ngak mau terikat di suatu klub tertentu, ngak bebas! Pernah juga saya mengalami kecelakaan bersepatu roda, waktu itu saya pede banget melenggangkan kaki saya mengikuti alunan  R'n B  tiba-tiba dibelakang saya salah satu dari geng rollerskater  ber 'roller derby' , menyenggol keras ke arah saya..Bruk...saya jatuh, tak sadarkan diri !tau-tau saya di berada di kursi sofa dikelilingi orang-orang-orang dan 2 kakak saya. Saya pegang kepala saya bagian belakang, gila bener ...benjolan sebesar telur unta mendarat di belakang kepala. Besoknya ortu mengajak saya ke dokter kalau2 saya kena gegar otak. Untungnya saya baik-baik saja, hanya memar alias benjol di belakang kepala. Meski begitu, sakitnya tetap luar biasa. Waktu berlalu masa bersepatu roda tiba-tiba pudar. Musik dan lagupun berubah yang dulu didominasi Rap 80'an dan R'N' B terganti musik rock - Seattle Sound  alias Grunge( my favourite! ). Roller Skate Disco tempat sport kami pun terganti dengan Diskotik dan seiring waktu di tahun 90'an Roller Blade jadi gantinya. [caption id="attachment_109035" align="aligncenter" width="300" caption="Poster kompetisi Roller Derby"][/caption] Di kota tinggal saya sekarang Bendigo ,Australia .Roller Skate tidak hilang begitu saja. Sekelompok  cewek cantik , fit dan seksi usia 20'an memeriahkan olah raga populer tahun 80'an ini dan menamakan team mereka "Dragon City Roler Derby" . Roller Derby adalah permainan retro asal Amerika ini mirip WWE ( Smack down ) bedanya  mereka berkeliling di lapangan basket dengan menggunakan sepatu roda ,saling beradu otot,menjegal lawan dengan kaki atau tangan.   Setiap tahun pasti ada kompetisi Roller Derby di benua kangguru ini. Saya sendiri cukup menikmati permainan  lincah mereka, lucu dan seru! [caption id="attachment_109034" align="aligncenter" width="540" caption="Roller Derby"][/caption] 80's was Rock! Foto : chillout festival 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline