Lihat ke Halaman Asli

Penipu berkedok Cinta

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_259304" align="alignright" width="127" caption="sweetheart scammer"][/caption] Di acara Today Tonight yang disiarkan oleh chanel Prime Australia pernah menayangkan liputan tentang penipuan berkedok cinta, tak jarang perempuan dan lelaki Australia menjadi korban penipuan tersebut. Beberapa dari mereka bertemu di dunia maya tepatnya di ‘Dating Site’ ( situs perjodohan semacamnya ). Kebanyakan lelaki Australia tertipu oleh perempuan-perempuan asal Afrika seperti Nigeria, Ghana dan Ivory Coast. Ngak tanggung-tanggung Australia kehilangan uang lebih dari $700 juta / tahun dalam kasus penipuan ini. Mereka bertemu dengan perempuan pujaan lewat  internet setelah itu menjalin hubungan melalui chating dan email. Kemudian setelah beberapa lama,perempuan Afrika asal Nigeria ini meminta bantuan misalnya untuk membayar sekolah,membayar biaya rumah sakit dll kepada sang pacar di Australia. Namanya terbuai oleh  asmara, lelaki Australia pun mentransfer sejumlah uang kepada perempuan Afrika tersebut. Setelah mendapat banyak uang, perempuan Afrika ini tidak pernah menghubungi lelaki Australia, baru deh lelaki Australia ini melapor ke Polisi Federal. Usut demi usut ternyata jaringan Afrika ini disebut “Nigerian Sweetheart Scammers”. [caption id="attachment_259298" align="alignleft" width="300" caption="Nigeria Scam"][/caption] Ada satu kasus ekstrim dimana seorang lelaki Australia bernama Desmond Gregor terbang ke Mali (belahan Utara Barat Afrika dengan tujuan untuk bertemu perempuan pujaan yang dia temui lewat ‘dating site’. Sungguh malang, nasib Gregor ... 12 lelaki bersenjata Macheti menculik Gregor dan meminta tebusan. Masih beruntung ....Gregor bisa melepaskan diri dengan bantuan Kedutaan Canada. Terakhir, sang African Lover tidak pernah menunjukan batang hidungnya. Waktu itu di tahun 2007 teman saya, Shinta di Indonesia mengalami kasus yang hampir sama,tapi tidak se-ekstrim Gregor. Shinta bertemu dengan lelaki asal Nigeria sebut saja Jon lewat dating site gratis,kemudian mereka menjalin hubungan via sms,telephon,email&chating selama 5 bulan lamanya. Setelah itu Jon bilang ke Shinta, dia mengirim paket seberat 10 kg yang berisi laptop,peralatan elektronik dll sebagai hadiah untuk Shinta. Shinta sangat happy mendengar hal tersebut, Jon kemudian menelepon Shinta katanya pihak Custom di Airport Malaysia tidak dpt ‘merelease’ barang tersebut. Jon meminta sejumlah duit sebesar $500 untuk ditransfer lewat Western Union. Shinta mengirim email kepada saya atas hal tersebut. Saya bilang kalau memang Jon benar-benar ‘real’ ngak perlu dia kasih hadiah yg banyak yang penting tunjukan deh wajah-nya,apa benar dia mau datang ke Indonesia dan ketemu langsung sama kamu. Aneh kok dia minta duit sebanyak itu,kalau benar paket kirim saja lewat EMS ata Fedex. Akhirnya Shinta datang ke kedutaan Malaysia untuk mengecek perihal paket yang ‘stuck’ di KL Airport. Pihak kedutaan Malaysia di Jakarta sangat membantu Shinta dan akhirnya terbongkarlah bahwa ini kasus penipuan dan si Jon lelaki Nigeria menghilang bagai ditelan ombak tsunami. Dan menurut informasi yang diperoleh (lewat google ) Malaysia kini menjadi basis operasi “Nigerian Sweetheart Scammers” ( lagi ! ). Scam Warning Signs  ( Jika kalian temui lewat e-mail/dating site ): Cash for "emergencies" Someone wants to share a fortune The Fake Kidnap Scam Cashing money orders Watch out for fake profiles NEVER SEND MONEY TO ANYONE YOU MEET ONLINE Foto : newstimesafrica.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline