Pada zaman sekarang, kesehatan mental itu sangat banyak disepelekan oleh manusia. Orang lain tidak peduli kamu sedang stress, kamu sedang depresi, kamu sedang cemas, bahkan suasana hati yang sedang buruk, atau apapun itu tapi yang harus kamu tau kamu itu sangat berharga, makanya kamu harus sayang sama diri kamu sendiri, karena mereka tidak mau tahu apa yang kamu lewati dan apa yang sedang kamu alami. Kamu harus kuat bukan untuk orang lain tapi kamu harus kuat untuk diri kamu sendiri.
Kesehatan mental mungkin kerap luput dari perhatian. Padahal, kondisi mental yang sehat menjadi salah satu kunci untuk menjaga kesehatan tubuh serta terhindar dari berbagai penyakit. Mental adalah batin dan watak manusia. Dengan kata lain, kesehatan mental adalah kondisi ketika batin dan watak manusia dalam keadaan normal, tentram, dan tenang, sehingga dapat menjalankan aktivitas dan menikmati kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, seseorang dengan kondisi mental yang buruk akan sulit mengendalikan emosi, stress, serta tidak dapat berpikir, merasa, bertindak, dan membuat keputusan dengan tepat. Bahkan, seseorang dengan mental yang buruk pun cenderung memiliki hubungan yang tidak baik dengan orang di sekitarnya atau kerap menarik diri dari kehidupan sosialnya.
Sebagai mahasiswa yang sudah memasuki semester 5 aku sangat menjaga kesehatan baik mental, maupun fisik, aku selalu menanamkan pola hidup sehat seperti tidur tepat waktu, bangun pagi jam 6-7 lalu minum banyak air putih supaya tubuhku tidak dehidrasi, makan-makanan 4 sehat 5 sempurna, menjalankan rutin olahraga, membersihkan kamar dan rumah, dan biasanya aku selalu membantu mamah masak dan belanja ke pasar. Dan yang paling terpenting selalu bersyukur apa yang telah terjadi kemarin, hari ini, atau pun besok.
Saling terbuka dengan teman, jika ada masalah atau sedang kesulitan jangan sungkan untuk bercerita kepada teman dekat atau orang yang kita percaya. Jika tidak bisa bercerita kepada teman, kamu bisa saja pergi konsultasi ke psikolog luapkan semua keluh kesahmu atau kamu juga bisa pergi jalan-jalan sendiri, refreshing, healing, dan menikmati udara segar. Tetap bertahan apapun kondisinya karena orangtua sangat sayang dan ingin melihat anaknya sukses kelak serta menjadi kebanggakan orangtua dan keluarga.
Bertemu dengan teman-teman, mengobrol, bermain bahkan jalan-jalan ke pangalengan disitu aku dan ketiga temanku sangat senang dan berbagi tawa ceria walaupun perjalanan yang ditempuh cukup lama ditambah lagi dengan cuaca yang sangat panas tapi tetap saja kita jalanin. Sesampai disana kita langsung foto-foto, mengambil video pemandangan yang sangat indah, sejuk, dan cuaca yang dingin. Bukan hanya dengan teman saja tetapi berkumpul dengan keluarga, bercanda, makan bersama hingga jalan-jalan ke suatu tempat dimana disitu saya sangat senang karena tidak perlu mengeluarkan uang cukup menikmati saja. Ini juga termasuk salah satu untuk tetap menjaga kesehatan mental sebagai mahasiswa semester 5.
Dirumah pun tidak sepi karena adanya keponakan (anak dari kakak), jadi lebih sering mengisi waktu untuk bermain, mengajari huruf, angka, nama hewan, buahbuahan dan banyak lagi, mengajaknya jalan-jalan keliling komplek rumah naik motor, menemani tidur siang, menemani bermain bersama dengan temantemannya, mengajak jajan ke warung, dan masih banyak lagi. Sampai tidak bisa dipisahkan sangking sudah dekatnya bahkan pada saat aku pergi berangkat kuliah pun keponakan aku selalu menangis dan bilang "tante mau pergi kemana, ikut" (dengan gaya bicara yang masih belum terdengar jelas) setelah pulang kuliah keponakanku melihat dari dalam rumah dan bilang "tante boa, pulang yee, naik motor boleh" walaupun rasa cape dijalan dan sehabis pulang kuliah tetapi dengan adanya keponakan rasa cape pun hilang karena selalu disambut ceria, bahagia dan senang jika sudah bertemu dengan keponakan.
Biasanya aku selalu mencari atau melakukan hal-hal yang positif seperti mendengarkan musik, menyanyi, bermain tiktok, menonton film, melihat kontenkonten yang lucu dan menghibur sehingga membuat mood saya bagus. Kebetulan saya seorang mahasiswa di kampus Universitas Komputer Indonesia dimana banyak sekali mahasiswa yang unik sehingga membuat saya terhibur dan tertawa terbahak-bahak sehingga mood saya untuk belajar menjadi sangat semangat. Salah satunya saya bertemu dengan seseorang dan saya menyebutnya dengan sebutan "biyuk". Biyuk ini adalah salah satu mahasiswa Unikom juga yang mempunyai ciri khas dengan bentuk gayanya yang selalu memakai kaos dengan celana jeans, memakai kupluk, kacamata bulat, bentuk rambut bob, dan dengan raut muka yang sangat menghibur.
Tak hanya biyuk, saya juga melihat mahasiswa dimana saya dan teman-teman saya memanggilnya dengan sebutan "gesper" karena penampilannya yang sangat old style atau bisa disebut seperti penampilan tahun 90an dengan memakai jepit di rambutnya, rambut belakang diikat memakai jedai, memakai baju crop top, celana cutbray, memakai ikat pinggang, sepatu heels boots warna coklat, dan dia juga memakai kacamata berbentuk persegi panjang. Style dia keren dan sangat percaya diri karena jarang sekali melihat mahasiswa di kampus yang memakai pakaian seperti itu.
Pada intinya kita harus tetap berfikir positif dan selalu bersyukur apa yang telah Tuhan beri. Cape boleh, ngelu boleh, tapi ingat jangan terlalu berlebihan harus tetap bisa kembali semangat. Setiap orang itu memiliki cara untuk menangani masalahnya sendiri, kita tidak bisa menghakimi apa yang mereka rasakan. Yang bisa kita lakukan hanyalah membantu dengan memberikan semangat, dukungan, dorongan dan doa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H