Lihat ke Halaman Asli

deborah hutaurukciracas

penggemar bola, musik rock, hobby jalan kaki

Teori Behaviorisme yang Cocok bagi PAUD Pasca Pandemi Covid-19

Diperbarui: 9 September 2021   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di masa covid 19 tahun 2020 sampai dengan September 2021 ini, PAUD dihadapkan dengan berbagai tantangan perubahan budaya, tata belajar, stimulus, maupun sikap belajar  dan budaya mengamati pelajaran via satu gadget -virtual learning at home. Adapun dua diantaranya adalah:

1. Karakter anak di masa PJJ 

2. SIkap dan kelola kelas guru di masa PJJ

Pembelajaran PJJ bisa menyebabkan stress baik bagi siswa didik, orangtua, maupun guru, karena:

1. GUru mengajar via layar

2. Murid belajar via layar

3. Orangtua tiba-tiba harus mendampingi anak usia dini tiap hari, ekspetasi di luar dugaan karena sekarang orangtua menjadi guru di rumah bagi anak-anaknya dengan pendampingan online pagi hari dari sekolah. 

Fakta yang ada saat ini adalah guru-guru harus bekerja sama dengan orangtua murid dalam mengatur jadwal penggunaan komputer/gadget di rumah sebagai sarana belajar anak di rumah. SElama ini anak-anak belajar di satu kelas, berkelompok, bekerjasama dengan murid lain, bermain bersama, mendengarkan guru, melaksanakan pekerjaan bersama di ruang kelas, bermain di halaman sekolah, serta mengikuti tata tertib sekolah. APakah ada perubahan sikap dan perilaku saat belajar di anak-anak dan pengaruh budaya mengajar dan penyampaian bagi para guru di masa Pandemik ini. Kita ketahui bahwa setiap anak belajar sendiri di rumahnya, didampingi orangtua/kakak/pengasuh. Guru menyiapkan bahan ajar dengan mengetahui bahwa semua harus disampaikan via ZOOM/video/suara/gambar secara online.

Mari kita hubungkan dengan Theory of Learning oleh John B. Watson  dalam penelitiannya Psychology as the Behaviours VIew it, bahwa "THeory of learning is based on the idea that all behaviours are acquired through conditioning. "

BEhaviourisme pun dikategorikan dengan

1. Classical conditioning: stimulus and responses (Ivan Pavlov). COntoh: Guru menciptakan suasana kelas yang menarik dan optimis, agar membantu siswa mengatasi rasa takut dan keraguan. Kegiatannya bisa murid dalam satu grup melakukan FGD, atau presentasi karya dengan suasana yang menggembirakan agar tak ragu menyampaikan hasil karya grup. COntoh juga, guru menyampaikan suatu materi dengan tepuk tangan, murid mengulangi gerakan guru, sambil tetap fokus ke guru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline