Lihat ke Halaman Asli

Pelaksanaan Program MBKM Kampus Mengajar Angkatan 1 di SD Klasikal Terang Nusantara

Diperbarui: 8 September 2021   13:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pandemi Covid-19 telah memberikan gambaran atas kelangsungan dunia pendidikan di masa depan melalui bantuan teknologi. Namun, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran guru, dosen, dan interaksi belajar antara pelajar dan pengajar sebab edukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi. 

Situasi pandemi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kreativitas setiap individu dalam menggunakan teknologi untuk mengembangkan dunia pendidikan. Dengan situasi seperti ini pemerintah mengambil kebijakan agar sistem pembelajaran dilakukan dengan sistem dalam jaringan (daring), Teknologi yang sangat penting dalam mendukung sistem daring ini.

Ada dua dampak bagi keberlangsungan pendidikan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Pertama adalah dampak jangka pendek, yang dirasakan oleh banyak keluarga di Indonesia baik di kota maupun di desa. Seluruh elemen pendidikan secara kehidupan sosial "terpapar" sakit karena covid-19. Pelaksanaan pengajaran berlangsung dengan cara online. Proses ini berjalan pada skala yang belum pernah terukur dan teruji sebab belum pernah terjadi sebelumnya. 

Tak Pelak di desa-desa terpencil yang berpenduduk usia sekolah sangat padat menjadi serba kebingungan, sebab infrastruktur informasi teknologi sangat terbatas. Penilaian siswa bergerak online dan banyak trial and error dengan sistem yang tidak ada kepastian, malah banyak penilaian yang banyak dibatalkan. Kedua adalah dampak jangka panjang. 

Banyak kelompok masyarakat di Indonesia yang akan terpapar dampak jangka panjang dari covid-19 ini. Dampak pendidikan dari sisi waktu jangka panjang adalah aspek keadilan dan peningkatan ketidaksetaraan antar kelompok masyarakat dan antardaerah di Indonesia (Syah, 2020).

Maka dari itu Program Kampus Mengajar muncul dari pemikiran dimana keadaan mahasiswa yang melakukan aktivitas perkuliahan secara daring seharusnya dapat membantu adik-adik nya khususnya jenjang Pendidikan Dasar dalam melakukan pembelajaran selama masa pandemi ini. 

Selain itu, kemampuan yang dimiliki mahasiswa dapat dimanfaatkan juga dalam membantu tenaga pendidik dalam menciptakan pembelajaran daring selama masa pandemi covid-19. Program Kampus Mengajar ini dilaksanakan mulai dari tanggal 23 Maret-25 Juni. 

Dengan adanya Program Kampus Mengajar ini, mahasiswa diharapkan akan lebih berkontribusi dalam membantu meningkatkan mutu pendidikan melalui kegiatan yang nantinya dapat membantu murid, guru atau tenaga pendidikan lainnya dalam melaksanakan pendidikan daring selama masa pandemi. 

Sekolah yang menjadi sasaran Program Kampus Mengajar adalah sekolah dasar yang memiliki Akreditasi paling tinggi B yang terletak baik ditengah kota maupun di pedalaman desa. Program ini dilakukan secara Daring maupun Luring sesuai dengan kondisi dan peraturan wilayah sekolah masing masing. Adapun salah satu Sekolah Dasar yang menjadi tempat dijalankannya Program Kampus Mengajar yakni SD Klasikal Terang Nusantara yang terletak di Jalan Jamika no 88 Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Sebelum Program Kampus Mengajar dilaksanakan, mahasiswa terlebih dahulu melakukan permohonan perizinan kepada dinas pendidikan setempat untuk dapat melaksanakan kegiatan di sekolah penempatan tersebut. Setelah itu mahasiswa melakukan Analisis Kebutuhan di sekolah yang bertujuan agar mahasiswa memperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah berserta kelengkapan sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline