Lihat ke Halaman Asli

Debi Setyawan

Guru Madrasah

"Mengajar dari Rumah" Sebuah Pengalaman Baru bagi Seorang Guru

Diperbarui: 21 Mei 2020   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh : Debi Setyawan, M.Pd.

Pandemi Covid 19, tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa virus ini akan memporak porandakan dunia. Salah satu dampak dari virus ini adalah dalam dunia pendidikan. Semua akses yang berkenaan dengan kemungkinan penyebaran virus ini ditutup sementara untuk mencegah penyebaran virus ini, keunggulan dari virus ini yaitu tingkat penyebarannya yang begitu cepat.

Sejak kala itu semua siswa dan praktisi pendidikan dihimbau untuk dirumah aja, segala bentuk kegiatan yang berkenaan dengan pendidikan dilakukan dari rumah atau sering disebut sebagai teach from home (TFH). 

Semua guru maupun praktisi pendidikan di bingungkan dengan belajar daring ini termasuk saya yang mengajar siswa kelas 4 SD. Dalam benak saya, mau saya apakan anak anak seusia ini? 

Berkecamuk dalam hati bagaimana ini bisa melakukan pembelajaran dari rumah sedangkan kondisi siswa saja belum tahu, terutama dari segi gawai yang dimiliki, sinyal didaerah tempat tinggal, maupun kemampuan dalam mengoperasikan teknologi.

Kebetulan pada saat ditetapkan untuk belajar di rumah saja sedang berlangsung Penilaian Tengah Semester yang hanya kurang dua mata pelajaran dalam satu hari. Dengan berbekal pengalaman mengisi form form online saya mempunyai inisiatif untuk mengonline soal dua mapel tersebut dan membagikan link soal kepada siswa, sekaligus mensurvey dari cara seperti ini.

Setelah batas waktu mengerjakan habis ternyata 100% anak anak mengerjakan dengan mudah. Dari situlah saya mencari referensi aplikasi Android yang bisa digunakan untuk mengajar dari rumah. Ketemulah saya dengan Aplikasi dari google yaitu Google Classroom yang tersedia di playstore. 

Di hari berikutnya saya mulai menginstruksikan anak anak saya untuk mengunduh aplikasi tersebut di playstore, setelah terunduh karena mereka masih awam dengan aplikasi tersebut munculkan banyak pertanyaan cara menggunakan aplikasi tersebut. 

Dari situlah saya berpikir bahwa saya harus menggunakan tools lain dalam mengajari siswa siswi, saya cari referensi kembali di YouTube, di sana banyak dijelaskan dengan versi yang berbeda beda. Kemudian saya berpikir bahwa bisa kali ya saya membuat tutorial ini untuk anak anak.

Langsung saya coba untuk membuat tutorial tersebut lalu menguploadnya di YouTube, Alhamdulillah sekali dengan tutorial tersebut semua siswa saya bisa masuk di aplikasi tersebut. 

Mulailah saya menggunakan aplikasi tersebut hari demi hari. Setelah menggunakan beberapa hari ada kelemahan disini bahwa saya tidak bisa menerangkan/mengajar di aplikasi ini, hanya bisa memberi soal dan portopolio serta materi berupa tulisan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline