Lihat ke Halaman Asli

Jokowi dan Koalisi Sepakati Satu Nama Cawapres

Diperbarui: 24 Juli 2018   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.instagram.com/akunketansusu/

Menjelang pendaftaran Capres-Cawapres untuk pemilu 2019, arah dukungan dan koalisi sudah semakin jelas menggambarkan peta persaingan yang ada. Kubu Jokowi sebagai Petahana sudah merapatkan koalisi bersama yang terdiri dari PDIP, NasDem, PPP, Golkar, PKB, dan Hanura. Itu artinya siapapun lawan Jokowi nanti sudah bisa dipastikan hanya akan mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat, PKS, PAN, dan Gerindra

Melihat peta persaingan tersebut, mengingatkan kita kembali pada pemilu 2014 yang mempertemukan Jokowi vs Prabowo untuk menjadi Presiden. Hal ini tampaknya akan kembali terulang di 2019 sebagai pertarungan jilid ke-2

Jika kubu Prabowo masih belum menentukan siapa pasangan capres dan cawapres yang diusung, maka beda hal nya dengan sang Petahana Joko Widodo. Jokowi sudah pasti maju dan tinggal menentukan nama cawapresnya yang disebut-sebut mengerucut kepada dua nama yaitu Moeldoko dan Mahfud MD.

Menyinggung soal posisi cawapres, Jokowi melakukan pertemuan dengan semua ketua umum partai pengusung untuk membicarakan hal tersebut. Pada pertemuan itu, Jokowi beserta koalisi membahas dan menentukan satu nama untuk mendampinginya pada pemilu 2019

Kesepakatan yang terjalin antara Jokowi dengan enam partai pengusung tampaknya mengarah kepada sosok mantan Panglima TNI, Moeldoko yang sekarang juga menjabat Kepala Kantor Staf Presiden. Moeldoko dinilai bisa menyatukan semua koalisi karena tidak mewakili partai politik tertentu.

Disamping itu, Moeldoko juga menjabat sebagai ketua umum HKTI dan dikenal dengan dengan petani dan rakyat kecil. Keunggulan Moeldoko ini yang menjadi nilai lebih agar semua partai koalisi bisa satu suara dan solid memenangkan Jokowi untuk periode kedua.

Menarik untuk ditunggu saat Jokowi mengumumkan nama cawapres yang akan mendampinginya dalam beberapa hari kedepan. Pengumuman tersebut bukan hanya ditunggu oleh masyarakat, tetapi juga oleh kubu lawan.

Dari pertemuan tersebut ada nilai-nilai politik yang secara tersirat diperlihatkan oleh Jokowi bersama koalisi. Jokowi secara sederhana melakukan diplomasi meja makan dan memperlihatkan suasana santai. Selain itu ada kerelaan dan kebajikan politik dari semua partai pengusung yang solid walau cawapresnya nanti bukan dari internal partai mereka sendiri.

Hal-hal mendasar itulah yang akan menjadi penguat bagi Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan kedepannya. Kuat dalam segi diplomasi dengan negara lain dan kuat juga dalam melakukan kerja nyata terkait kebijakan yang akan diambil untuk Indonesia yang lebih baik. Kekuatan tersebut tentu harus diimbangi dengan solid nya dukungan dari partai koalisi di semua sektor tidak terkecuali di Parlemen DPR.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline