Lihat ke Halaman Asli

Moeldoko: Politik Masjid Boleh, Asalkan..

Diperbarui: 29 April 2018   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.instagram.com/akunketansusu/

Selama ini yang kita ketahui bersama, FPI (Front Pembela Islam) yang dipimpin oleh Habib Rizieq Shihab selalu bertentangan dengan pemerintahan Jokowi.

Setiap celah selalu akan jadi kesalahan. Seperti Aksi Bela Islam yang dilakukan hingga dua kali. Terlepas dari benar atau salahnya presiden Jokowi, apakah harus dengan demo untuk bisa memperbaiki bangsa ini.

Kendati demikian, walaupun sering berseberangan dengan Jokowi, tetapi Jokowi tidak pernah menganggapnya sebagai musuh.

Sebagai buktinya presiden Jokowi malah merangkul beberapa pimpinan Aksi Bela Islam tersebut untuk diundang ke Istana.

Pertemuan antara Presiden dan ulama ini sudah pasti menghebohkan publik lantaran para ulama tersebut kerap mengkritik pemerintah. Tentu hal ini juga pasti ada penyebabnya, apa yang diharapkan Habib Rizieq Shihab dalam pertemuan ini, karena sudah pasti pertemuan ini atas izin darinya. Apakah maksudnya untuk rekonsiliasi terhadap sesuatu?

Dalam pertemuan itu, turut hadir Ketua Front Pembela Islam Shobri Lubis, Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Al-Khaththath, dan Ketua Persaudaraan Muslimin Indonesia Usamah Hisyam, serta turut hadir, Ustadz Slamet Maarif dan Ustadz Yusuf Marta.

Sumber: https://twitter.com/reza_5383

Presiden menjelaskan, dia sering mengadakan pertemuan dengan ulama dari manapun dan pertemuan itu semata-mata untuk menjalin silaturahmi antara pemerintah dan ulama. "Dalam rangka menjaga persatuan, persaudaraan, ukhuwah di antara kita," katanya.

Moeldoko, Kepala Kantor Staf Presiden, membenarkan adanya pertemuan tersebut, dia menuturkan Jokowi selalu berusaha berkomunikasi dengan berbagai pihak demi mewujudkan suatu keseimbangan.

Pasalnya, dalam negara yang demokratis, sulit menyatukan segala perbedaan yang ada. "Presiden itu guyub maunya, ingin mengakomodasi semuanya dalam suatu keluarga besar," ucapnya.

"Ini yang ingin dibangun Presiden. Bangsa ini jadi harmonis walaupun ada istilahnya bukan satu partai, satu ideologi, satu kelompok, dan seterusnya," tambahnya. (tempo.co)

Presiden berharap pertemuan antara pemerintah dan ulama itu bisa menyelesaikan banyak masalah yang ada di tengah umat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline