Lihat ke Halaman Asli

Ini Alasan Ahok Memerah pada Adhyaksa Dault

Diperbarui: 29 Februari 2016   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Suasana Pendaulatan DR. Adhyaksa Dault oleh Sejumlah Tokoh Masyarakat di Jakarta (Sumber: Kompas)"][/caption]

Adhyaksa Dault selain dikenal sebagai sosok yang bersih, selama menjadi pejabat juga dikenal sebagai sosok yang tanpa basa-basi. Meski Adhyaksa selalu menjaga harkat dan martabat rival politiknya, namun ia dikenal selalu sukses dalam sejarah sebagai pemimpin. Dari menghidupkan KNPI yang sempat taka da sinarnya hingga kemudian organisasi ini menjadi idola kawula muda dengan dipimpinnya, kemudian sukses menghadirkan gedung Kementrian Olahraga mengingat sebelumnya tidak memiliki kantor, hingga menyalakan semangat gairah Pramuka yang sebelumnya menurut sejumlah pakar dinilai telah mati suri.

Termasuk dengan kian menguatnya keinginan warga agar Adhyaksa Dault maju sebagai calon kandidat gubernur DKI Jakarta, dengan pendaulatan dari sejumlah warga yang terus mengalir membuat gerah tersendiri bagi Ahok. Ahok tampaknya kian risih dan gemetar, hingga tak mampu menyembunyikan ketakutannya.

Berkali-kali Ahok melontarkan kata-kata penuh emosi terhadap Adhyaksa Dault. Hal itu bisa dirasakan dari pernyataannya di sejumlah media. Ini alasan-alasan Ahok tampak memerah pada sosok yang juga dikenal gemar bermusik Adhyaksa Dault ini:

1) Ketika masyarakat menilai Ahok meniru Adhyaksa Dault soal meng-umroh-kan orang Islam, Ahok tidak terima dan justru terkesan menyalahkan Adhyaksa. Menurut warga, apa yang dilakukan Ahok sebenarnya jauh sebelumnya telah dilakukan oleh Adhyaksa Dault sejak dirinya sebagai ketua KNPI, Menpora, hingga ketua Kwarnas Pramuka. Adhyaksa Dault rutin memberangkatkan para pegawainya yang menganut agama Islam ke Mekah dan bagi yang non muslim diberangkatkan untuk ziarah reliji ke luar negeri seperti ke Yerusalem bagi yang Kristiani.

2) Ahok mukanya merah, dan marah saat lembaga survei "bonekanya" mendapat komentar dari Adhyaksa Dault. Adhyaksa cuma tersenyum sembari menyebut Ahok sebagai adiknya.

3) Lagi-lagi soal survei "boneka", Ahok sambil penuh emosi menuding DR. Adhyaksa Dault tidak paham statistik. Tapi menariknya, saat diajak diskusi oleh Adhyaksa tentang statistik, Ahok justru tidak mau mengomentari ajakan Adhyaksa Dault tersebut.

4) Ahok kembali mukanya merah saat penggusuran tempat lokalisasi Kalijodo dikomentari oleh Adhyaksa Dault. Menurut Adhyaksa yang juga penggemar Iwan Fals ini, menurutnya Singapura juga punya pengalaman yang sama di Keong Saik Road, Tanjong Pagar yang merupakan red light district alias zona merah. Menurut Adhyaksa, pemerintah Singapura ternyata bisa merevitalisasi dengan cara yang manis. Komentar Adhyaksa ini mendapat tanggapan oleh Ahok dengan geram menyala.

5) Upaya pembangunan dari Ahok yang memosisikan para kontraktor banjir uang, lagi-lagi membuat Ahok merah tatkala Adhyaksa punya keinginan Jakarta memiliki banyak lokasi hijau. Saat Adhyaksa mengutarakan mimpinya soal Jakarta ke depan memiliki lapangan sepak bola, Ahok justru tampak emosi.

Kenapa musti emosi? Gitu aza repot..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline