Lihat ke Halaman Asli

Betapa Berharganya Kalimat "Saya Minta Maaf"

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

:D
Saya memang ingin mengawali tulisan ini dengan tertawa lebar. Sungguh bukan karena saya habis menang undian tapi karena saking senangnya saya bisa menulis untuk kompasiana melalui Android saya :D
Seperti mimpi karena saya tidak perlu buka laptop :D

(^^)/
Buat saya lebih baik telat dari pada jadi gaptek selamanya hehehe

Kejadiannya saya alami beberapa jam sebelum saya menulis ini. Sebenarnya ini kejadian yang simple, yang mungkin tidak menarik bagi beberapa orang. Tapi, buat saya ini pelajaran yang berharga yang mungkin bisa saya teladani.

Sekitar 30 menit selesai syuting sayapun keluar ruangan untuk mencari udara segar. Sambil menikmati pemandangan sekeliling (yang meskipun hanya terdiri dari lorong2 kecil) mulailah saya iseng ngobrol dengan teman saya melalui salah satu media sosial.

Lalu tiba-tiba temen saya mulai serius, "Debbs, sebenarnya aq mau cerita tapi besok ajah deh" :-|
wah,,sayapun jadi lumayan curiga :O dan menebak-nebak. Ada apakah gerangan dirinya? hahahaha (galau tingkat keraton)

Lalu saya mencoba membujuknya untuk memberitahu saya point dari masalah yang ingin dia bicarakan.

Saya heran karena dia mengawali ceritanya dengan meminta maaf. Sayapun membaca kalimat demi kalimat dan sampailah pada titik dimana saya sempat terdiam beberapa detik "Buku km ilang. Aku minta maaf banget, aq g sadar tapi aq udah beliin yang sama persis kok"

o_O
Ya,,,,sodara2 ternyata teman saya ini feeling guilty.

well, book is my treasure and i do love my books with all my life. Dan kebetulan buku yang ilang itu adalah salah satu novel favorit saya.

But then i realized, thats not the point.
Intinya adalah dia memintaa maaf dengan segera.

Meminta maaf sudah menunjukan kalau dia bertanggung jawab. Sedangkan menggantinya dengan novel yang sama persis adalah tindakan yang sangat dewasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline