Lihat ke Halaman Asli

Desi Handayani Sagala

Gov Public Relations | Social Causes Enthusiast

Pesan #KepoBerfaedah Jokowi kepada CPNS Jadi "Trending Topic" di Twitter

Diperbarui: 28 Maret 2018   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Jokowi menyalami CPNS peserta Presidential Lecture Tahun 2017, di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (27/3). (Foto: Humas/Agung) | setkab.go.id

  • "Saudara semuanya, hrs kepo. Sekali lagi harus kepo. Pingin tahu, pingin ngerti. Jangan rutinitas, jangan monoton. Saudara harus kepo terhadap perkembangan IPTEK, kepo pada informasi, kepo pada dinamika lapangan. Jangan kepo pada mantan pacar" #KepoBerfaedah

Begitu salah satu cuitan netizen menuliskan kembali pesan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hasil seleksi 2017 yang pagi tadi dikumpulkan di Gelora Bung Karno (GBK) Istona Senayan Jakarta . Alhasil pesan "kepo" ala Jokowi itu menjadi perbincangan netizen dengan hastag #KepoBerfaedah dan menjadi trending topic sore ini di Twitter.

Selain menangkap positif pesan kepo Presiden, tidak sedikit juga netizen yang berstigma negatif mengartikan pesan itu, bahkan mengaitkannya dengan utang negara

Dok.pribadi

Bahkan respon pesan "kepo" itu tidak hanya ditanggapi bernada negatif dan positif, ada juga netizen dengan isengnya mengartikan kekepoan itu dengan cuitan bernada lucu.

Dok.pribadi

Karena penasaran dengan makna #KepoBerfaedah itu saya coba telusuri sebenarnya apa yang disampaikan Presiden kepada birokrat-birokrat muda itu. Saya menuju salah satu laman institusi pemerintah yang menerbitkan pemberitaan itu.

Dan ternyata pesan "kepo" ala Presiden itu dimaksudkan agar CPNS 2017 sebagai birokrat-birokrat muda untuk kepo terhadap pengetahuan dan dinamika dunia, baik dari aspek sosial, ekonomi, dan politik.

  • "Ingat kalian harus bekerja dengan integritas, layani masyarakat dengan cepat, jangan persulit pelayanan, jauhi budaya birokrasi, harus kepo pengetahuan, update terhadap dinamika dunia, jangan bekerja monoton sekadar rutinitas, bekerja ciptakan inovasi, buat perubahan, kalian punya tanggung jawab memajukan bangsa ini, kemajuan NKRI salah satu satunya begantung dari kinerja birokrat bangsa," pesan Presiden kepada CPNS 2017 (dikutip dari laman www.bkn.go.id)

Jadi pesan itu disampaikan presiden kepada 33.155 CPNS hasil seleksi CPNS 2017 dalam forum Kuliah Umum Presiden yang digelar pagi ini.

Yang menarik justru komentar-komentar netizen yang menghubungkan momentum Kuliah Umum Presiden kepada CPNS 2017 pagi ini dengan perhelatan Pilpres 2019. Sah-sah saja sih jika muncul dugaan itu, mengingat Pilpres semakin mendekat, dan Presiden Joko Widodo sudah dideklarasikan akan kembali maju pada pertarungan Pilpres mendatang.

Namun sebelum berkomentar secara parsial, kita juga harus cari tahu alias kepo tentang kapasitas seorang presiden memberi pesan kepada birokrat. Jadi di Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS mencantumkan bahwa presiden merupakan Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) tertinggi bagi seluruh ASN di Indonesia tanpa terkecuali.

Melihat dari aspek itu, tidak ada yang salah dengan presiden memberi pesan kepada CPNS, hanya saja momentumnya bertepatan dengan jelang Pilpres, ditambah momen kayak gini untuk pertama kalinya digelar oleh pemerintah. Jadi tidak heran bila memunculkan dugaan-dugaan lain. Mungkin pemerintah bisa gelar pertemuan serupa setiap menyambut CPNS, supaya tidak mengundang prasangka.

foto: facebook bkn.go.id




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline