Episode Jadi Ibu Rumah Tangga Setelah 8 Tahun Jadi Ibu Bekerja
Sejak memutuskan tidak lagi kerja kantoran dengan alasan anak-anak membutuhkan lebih banyak pengawasan dan perhatian, aku mencoba mencari peluang bisnis yang bisa dikerjakan dari rumah. Saat melamun itu, aku kepikiran ingin berenang. Sudah lama sekali aku gak berenang apalagi karena pakai hijab susah cari pakaian renang yang nyaman.
Ternyata nyari baju renang yang modelnya syari berhijab susah banget di Yogya. Setelah browsing di medsos, Alhamdulillah aku menemukan seorang teman di FB yang produksi baju renang. Setelah japrian dan tanya-tanya kok aku tertarik untuk jadi distributor wilayah Yogya. Pikirku kenapa gak sekalian saja sih jualan. Bukankah memang di Yogya ini yang butuh baju renang model hijab sepertiku banyak? Gak ada salahnya aku menolong perempuan lain yang mencari baju renang berhijab agar lebih mudah ditemukan di Yogya. Selling is Helping! Begitu aku pernah belajar saat aku menjadi Manajer sebuah perusahaan buku di Yogya.
Aku ingat, modal pertama saat itu 8 juta. Aku beli beberapa pilihan warna dan ukuran. Awalnya suami sempat bilang, "Mah apa laku jualan baju renang? Kan orang kalau sudah punya baju renang paling beli sekali aja abis itu gak beli lagi."
Aku sempat berpikir iya juga sih, tapi aku jawab begini, " Gak apa-apa Pah..namanya juga ikhtiar selama masih ada orang yang suka berenang sepertinya laku kok." Begitu feelingku mengatakan.
Akhirnya dengan modal seadanya dan niat untuk punya usaha sendiri maka pada bulan Februari tahun 2016 aku membuka toko baju renang online dengan nama DANISHA DISTRO. Danisha itu singkatan dari kedua nama anakku yaitu Daniswari dan Hannania. Digabung menjadi DANISHA. Kalau Distro menurut Wikipedia adalah singkatan dari distribution store atau distribution outlet. Jadi Distro itu adalah toko yang menjual pakaian dan aksesori yang dititipkan oleh pembuat pakaian, atau diproduksi sendiri. Nah itu kan sesuai dengan toko baju renang aku. Bukan buatan sendiri tapi jadi distributor sebuah produk. Insya Allah kalau ada rejeki sih inginnya produksi sendiri juga.
Pemasarannya saat itu murni hanya lewat IG, FB dan WA. Adminku adalah ART di rumah yang aku latih untuk posting foto di IG, FB dan membalas pesanan via chat whatsap. Alhamdulillah ada saja yang beli meski sebulan itu hanya terjual 5 atau 7 setel. Lumayan deh bisa nambah uang jajan ART.
Agar penjualan makin meningkat, aku coba tawarkan ke toko-toko fashion muslimah di Yogya. Ada beberapa yang menerima konsinyasi. Awalnya aku senang banget dengan skema ini, namun kenyataannya pahit yah. Misalnya baju renang terjual di toko mereka itu tagihannya Rp.5 juta. Aku diminta datang ke kantornya 1-2 bulan kemudian. Itupun bayarnya dicici beberapa kali bayar. Bukannya uang terkumpul malah berceceran jadinya. Mau belanja lagi belum cukup modal. Barang padahal sudah habis. Hmmm jadi ini siapa yang diuntungkan yah? Masa pengusaha kecil seperti aku modalin pengusaha besar seperti mereka? Mulailah jiwa bisnisku meronta-ronta.
Tahun 2017 aku pindah rumah ke kota Yogya. Sebelumnya rumahku di daerah Bantul. Kepindahan ini juga membawa berkah, sebab suami sudah dikembalikan untuk bertugas di Yogya setelah sebelumnya 3,5 tahun ditugaskan di Jakarta. Nah saat pindah rumah ini aku berpikir untuk lebih serius membuka toko baju renang.
Suatu ketika aku ikut pelatihan Google Bisnis. Aku praktekkan semua cara yang diajarkan coachnya. Ternyata tanpa aku sadari Google Bisnis inilah yang membuka jalan menuju perkembangan Danisha Distro melesat cepat. Kenapa bisa begitu? Coba pikir deh zaman sekarang orang kalau mencari sesuatu pasti buka google. Nah kalau mencari baju renang pasti google memberikan referensi toko terdekat dari konsumen yang mencari. Kebetulan tahun 2017 itu belum banyak yang menggunakan Google Bisnis apalagi untuk kategori baju renang.
Setelah mendapat konfirmasi dari Google bahwa bisnis aku mendapat verifikasi dengan kode yang dikirim via pos, esoknya customer mulai berdatangan padahal tidak aku promosikan secara serius.