Lihat ke Halaman Asli

Petani Milenial

Diperbarui: 9 Juli 2024   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://images.app.goo.gl/j82rt7ntTerDWCCy9Input 

Halo sobat kawula muda.. bagaimana kabarnya? Semoga semua tetap sehat dan pastinya semangat dalam menjalani kehidupannya yaa. Nah disini saya akan menulis sebuah artikel tentang petani Milenial. Apasih itu untungnya jadi petani apalagi masih muda, panas-panasan disawah, main lumpur, kotor, bau, hitam. Lebih baik dimasa muda gini, main sama teman-teman, perawatan diri atau istilah anak jaman sekarang tuh yah skincareran, ngapain coba capek-capek ngurusin yang gituan. Itulah pemikiran hampir semua pemuda mengenai petani. Namun kalian tahu gak, kalaunggaka ada petani kita bisa hidup sampai sekarang kalau nggak makan dari siapa dulu kan. Namun jika kita bepikiran lebih lebih produktif petani adalah penyelamat masyarakat, jika tidak ada petani siapa yang akan mengolah tanaman dari sebuah benih menjadi sebuah sayuran, buah-buahan dan makanan pokok kita. Jika kita  berfikiran biarlah yang tua-tua yang menjadi petani, ataukah biarlah yang didesa saja dan yang dikampung saja yang bertani. Lalu kita sebagai kawula muda apa eran kita bagi Indonesia jika seperti itu.

                Mari kita belajar dan meneladani seseorang yang berjasa bagi petani, ada sangat banyak para tokoh petani yang bisa kita teladani dan banyak belajar dari mereka. Jika bukan kita siapa lagi yang akan mengembangkan Negara kita? Dr. Syahrul Ysin Limpi, S.h ., M.H adalah Mentri Pertanian Indonesia ke-28 yang menjabat sejak tanggal 23 Oktober 2019 di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Banyak hal yang bisa dipelajari. Sosok yang tangguh, ulet, bermasyarakat, memiliki dedikasi pengabdian yang tulus, etos kerja yang baik dan melaksanakan amanah de  kngan penuh tanggung jawab. Terutama bagi sektor pertanian di Indonesia, dan masih banyak lagi para tokoh pertanian di Indonesia yang berjasa dan kita dapat belajar banyak dari mereka.

                Dibanding dengan jaman dahulu para petani saat bertani masih menggunakan alat seadanya, dan kita yang sudah dijaman modern dan serba teknologi.  Dalam pertanian ada generasi X, generasi Y, dan generasi Z. dimana memiliki proses dalam perub ahannya setiap jaman. Pada generasi X dimana generasi yang berkisar pada tahun 19930-1980 yang dimana generasi yang lahir pada tahun-tahun awal perkembangan teknologi dan informasi, namun hanya orang-orang tertentu yang dapat menggunakan alat-alat tersebut, selnajutnya seiring berkembangnya jaman kemudia generasi X tergantikan oleh generasi Y yang berkisar pada tahun 1980-1995 dimana generasi Y ini juga disebut dengan istilah generasi millennium. Pada generasi ini sudah lebih banyak menggunakan teknologi komunikasi dan internet karena karena pada jaman ini jaman dimana generasi yang tumbuh pada nternet booming. Dan generasi yang selanjutnya dan yang masih digunakan sampai saat ini yaitu generasi Z. Generasi Z yaitu generasi yang lahir berkisar tahun 1995-2010. Gen Z ini biasa disebut sebagai generasi "Zaman now" diera milenial yang memiliki pola pikir cenderung lebih modern dan tidak lepas dari kecanggihan teknologi internet dan media social dalam melakukan berbagai hal. Untuk itu generasi Z sangat berperan pernting dalam membantu dan mengembangkan inovasi-inovasi baru dengan kecanggihan teknologi yang semakin canggih untuk pertanian Indonesia yang lebih maju dan dikenal bukan hanya di Indonesia namun dikanca negara dengan memanfaatkan teknologi dan media social agar lebih bermanfaat.
Saya sebagai salah satu gen Z mengajak para kawula muda untuk ikut berpartisipasi memajukan pertanian di Indonesia.

"Ayo generasi muda bertani. Ada peluang besar menanti dalam pertanian. Majukan pertanian sebagai jalan memajukan Indonesia" -. Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H ., M.H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline