Lihat ke Halaman Asli

Deas Cahyani Asianistia

Mahasiswi Universitas Pamulang

Fathudin Ali : Pelajaran Agama Menjadi Kebutuhan Pokok untuk Semua Generasi, dari Zaman Dahulu Sampai Hari Kiamat

Diperbarui: 24 Mei 2024   11:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh Fathudin Ali ketika mengajar mahasiswa dengan menggunakan metode diskusi (Dokpri. Deas Cahyani Asianistia)

Oleh: Deas Cahyani Asianistia (Mahasiswi S1 Universitas Pamulang Prodi Ekonomi Syariah)

Berbincang dengan Dosen Pendidikan Agama Universitas Pamulang Fathudin Ali, mengetahui peran penting pembelajaran Agama dalam generasi masa kini, pada Sabtu (30/3/2024) Di Universitas Pamulang Pusat. 

Ali menceritakan bagaimana proses, metode,dan tantangan dalam mengajar mata kuliah Pendidikan Agama serta menjelaskan mengapa Pendidikan Agama sangat diperlukan untuk semua generasi.

Ketika berbincang, Ali mengatakan bahwa sudah mengajar Pendidikan Agama dari tahun 1999 dan menjadi dosen di Universitas Pamulang sejak tahun 2016.

Ali mengajar agama karena merupakan cita-citanya dan sudah mempersiapkan itu sejak kecil "karena cita-cita saya ingin menjadi guru agama, maka saya mengaji dan mondok supaya cita-cita saya bisa terkejar menjadi guru agama, jadi sudah saya persiapkan sejak kecil" ujarnya.

Ali memberi tahu mengenai metode apa saja yang digunakan dalam proses mengajar "ketika di kampus saya menggunakan metode diskusi karena sudah pada dewasa, kalau di SD banyak metode yang saya gunakan terkadang diskusi, baca, kerja sama tim, dengan permainan, ataupun ceramah. Beda halnya dengan di kampus, kalau di kampus saya lebih sering dalam menggunakan metode diskusi" ujar Ali selaku Dosen Agama Universitas Pamulang.

Dari pemaparan yang disampaikan Ali tersebut dapat diketahui bahwa dalam mengajar, seorang guru atau dosen bisa menggunakan berbagai macam metode kepada para muridnya seperti melalui metode diskusi, membaca, kerja sama antar tim, atau bahkan bisa lewat metode permainan. 

Metode tersebut dilakukan dengan tujuan supaya para murid dapat memperhatikan dengan baik apa yang disampaikan oleh gurunya serta mudah dalam memahami pelajaran yang sedang dipelajarinya tersebut, selain itu tujuan metode tersebut dilakukan yaitu agar para murid tidak merasa bosan selama pembelajaran berlangsung.

Mengenai tantangan apa saja yang dihadapi serta bagaimana solusi dalam menghadapinya, Ali mengatakan "karena  Mahasiswa itu beragam, seperti latar belakangnya, jadi pengetahuan tentang agama juga beragam pastinya, ada yang tidak mengerti sama sekali ada juga yang dulunya lulusan pesantren, Karena itulah maka apabila dalam diskusi mereka tidak paham dengan materi yang mereka sampaikan maka saya sudah maklum dan sudah membuat persiapan dari awal, jadi tugas saya tinggal menjelaskan sampai mereka paham" ungkap Ali.

Dari keberagaman Mahasiswa tersebut tidak menjadikan Ali kesulitan dalam mengajar para Mahasiswanya melainkan karena keberagaman latar belakang tersebut, maka Ali bisa memahami serta memakluminya dan Ali juga dapat lebih membuat persiapan materi untuk diajarkan kepada para mahasiswa agar para mahasiswanya dapat memahami dengan baik materi yang sedang disampaikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline