Lihat ke Halaman Asli

Marintan Irecky

TERVERIFIKASI

ENG - IND Subtitler and Interpreter

Inspirasi Menulis dari Chappy Hakim & Prayitno Ramelan

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kata siapa menulis itu sulit? Selama penulisnya masih aktif berpikir dan terus menggali ide yang ada di sekitarnya, segala hal bisa dijadikan tulisan yang berguna bagi pembaca. Begitulah kesimpulan dari Sesi Inspirasi Menulis bersama Chappy Hakim dan Prayitno Ramelan di acara Kompasianival 2012 yang berlangsung di Skeeno Hall, Gandaria City, Jakarta Selatan, hari ini.


Pak Chappy, Kompasianer yang dikenal sebagai pakar dirgantara ini, mengatakan bahwa menulis memiliki banyak manfaat, baik bagi penulisnya sendiri maupun pembacanya. Penulis bisa berbagi ilmu pengetahuannya, yang akan menjadi warisan bahkan ketika dia sudah meninggal dunia sekalipun.


Karena senang menulis, Pak Chappy banyak mendapat undangan untuk menjadi pembicara tentang dunia penerbangan di berbagai forum di luar negeri. Baru-baru ini dia mendapat undangan untuk berbicara di Canberra dan Sydney, Australia.


"Mengapa Pak Chappy yang diundang dari sekian banyak pakar dirgantara yang ada?" tanya moderator Kompasiana Iskandar Zulkarnaen.


"Karena tulisan saya rupanya banyak dibaca dan dikenali oleh orang-orang di sana. Walaupun tulisannya dalam Bahasa Indonesia, tapi karena tulisan-tulisan saya itulah saya diundang untuk hadir sebagai pembicara," Pak Chappy menjelaskan.


Di sisi lain, Pak Prayitno Ramelan berbagi kisah mengenai kecintaannya menulis yang berawal dari kebiasaannya menulis laporan sewaktu masih jadi tentara muda dulu.


Menurutnya, kebiasaannya itu membuatnya aktif berpikir dan menulis. Berhubung Pak Prayitno bekerja di bidang intelijen, maka bahan tulisannya tak jauh dari tema itu.


Penulis buku "Intelijen Bertawaf" ini juga dikenal sebagai Kompasianer aktif yang memelopori dibukanya Kompasiana sebagai blog sosial untuk umum.


"Waktu itu Kompasiana belum seperti sekarang, masih khusus wartawan Kompas. Saya usulkan ke Kang Pepih, admin Kompasiana waktu itu, alhamdulillah usulan tersebut disambut baik," ceritanya.


Wah, salut ya dengan kedua orang Kompasianer senior yang semangat menulis meskipun usianya sudah tidak muda lagi. Kalau mereka saja bisa produktif menulis, kita juga pasti bisa! Yuk, lebih rajin lagi nulis di Kompasiana. Siapa tahu bisa nerbitin buku seperti Pak Chappy Hakim dan Pak Prayitno Ramelan :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline