Lihat ke Halaman Asli

Dea Puspita

Mahasiswa

Kampung Sibaklasik: Dari Limbah Menjadi Karya Seni Bernilai Tinggi

Diperbarui: 23 Desember 2024   14:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hand craft kampung siba klasik, Sumber: Kampung Siba Klasik 

 Kampung Sibaklasik kembali mencuri perhatian dengan inovasinya dalam pengelolaan limbah. Tidak hanya sukses menjalankan sistem zero waste, kampung ini juga mengubah sampah organik menjadi bahan baku kerajinan tangan (handcraft) yang bernilai tinggi. Produk kerajinan berbasis kompos ini tidak hanya diminati masyarakat lokal tetapi juga telah merambah pasar luar daerah.  

Dengan pendekatan kreatif, warga Kampung Sibaklasik memanfaatkan kompos yang dihasilkan dari limbah organik sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan. Kompos yang telah dipadatkan dan dicampur dengan bahan alami lain seperti serbuk kayu dan kulit jagung diolah menjadi berbagai produk, mulai dari pot tanaman hias, bingkai foto, hingga pernak-pernik dekorasi rumah.  

“Awalnya, kami hanya membuat kompos untuk pupuk. Tapi kemudian muncul ide untuk menjadikannya bahan dasar kerajinan. Hasilnya ternyata menarik perhatian banyak orang,” ujar Saifudin Efendi, Ketua RT Kampung Siba Klasik 

Proses pembuatan kerajinan ini melibatkan teknik khusus untuk memastikan produk yang dihasilkan kuat, tahan lama, dan ramah lingkungan.  

Kesuksesan Kampung Sibaklasik dalam menciptakan kerajinan berbasis kompos tidak lepas dari peran aktif warganya. Dengan semangat gotong royong, mereka membentuk kelompok kerja yang bertugas mengelola limbah, memproduksi kompos, dan menciptakan produk kerajinan.  

“Semua warga terlibat, dari ibu-ibu yang mendesain kerajinan hingga anak-anak muda yang membantu memasarkan melalui media sosial,” kata Saifudin Efendi, Ketua RT Kampung Siba Klasik 

Menurutnya, kerajinan ini tidak hanya memberikan manfaat lingkungan tetapi juga meningkatkan perekonomian Kampung Siba Klasik.

Keunikan kerajinan Kampung Sibaklasik telah menarik perhatian banyak pihak. Tidak sedikit wisatawan dan komunitas dari luar daerah yang datang untuk belajar proses pembuatannya.  

“Saya kagum melihat bagaimana limbah bisa diubah menjadi sesuatu yang indah dan bernilai. Saya berharap bisa menerapkan konsep ini di tempat kami,” ujar salah satu pengunjung.

Produk kerajinan Kampung Sibaklasik juga telah dipasarkan melalui pameran lingkungan dan platform daring, menjangkau pasar yang lebih luas.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline