Lihat ke Halaman Asli

Dea Puspita

Mahasiswa

Bank Sampah Kampung Sibaklasik: Inovasi Zero Waste yang Mengubah Sampah Jadi Nilai Ekonomis

Diperbarui: 20 Desember 2024   05:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bank Sampah Sumber: Kampung Siba Klasik 

 Kampung Sibaklasik terus menginspirasi dengan penerapan sistem zero waste yang berhasil mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah. Salah satu inovasi unggulan di kampung ini adalah bank sampah, yang tidak hanya membantu mengurangi limbah tetapi juga memberikan nilai ekonomis bagi warga. Bank sampah ini telah menjadi motor penggerak perubahan, membuktikan bahwa sampah bukan hanya masalah, tetapi juga peluang.  

 

Bank sampah di Kampung Sibaklasik beroperasi dengan sistem sederhana namun efektif. Warga mengumpulkan sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan logam, yang kemudian disetorkan ke bank sampah. Sampah-sampah ini dipilah, ditimbang, dan dihargai berdasarkan jenis dan beratnya. Hasilnya dicatat sebagai tabungan yang bisa dicairkan dalam bentuk uang atau ditukar dengan kebutuhan rumah tangga.  

  

Bank sampah di Kampung Sibaklasik memberikan manfaat nyata, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi:  

1. Pengurangan Limbah ke TPA

   Dengan sistem pemilahan yang baik, volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) berkurang drastis.  

2. Peningkatan Penghasilan Warga

   Sampah yang biasanya dianggap tidak bernilai kini menjadi sumber pendapatan tambahan. Dalam sebulan, seorang warga bisa mendapatkan Rp50.000 hingga Rp200.000 dari hasil penjualan sampah.  

3. Edukasi Gaya Hidup Zero Waste

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline