Lihat ke Halaman Asli

Dean Wahyu

Work, Travel, Desain, and Photography

Jangkau Konsumen Niche, Lemon Perkenalkan Peran Nano Influencer

Diperbarui: 8 April 2022   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Lemon.cm

Tidak semua influencers memiliki banyak followers, beberapa diantaranya merupakan everyday people yang merupakan salah satu dari anggota keluarga bahkan teman dekat audiens dengan skala pengikut yang lebih kecil. Para pemilik brand dan pemasar perlu mempertimbangkan bekerjasama dengan influencer tipe ini atau biasa disebut sebagai nano influencer untuk memperkuat jangkauan konsumen secara lokal dan ceruk yang spesifik.

"Definisi nano influencer sebenarnya bukan cuma bicara tentang ukuran audiens followers saja, melainkan lebih bicara tentang seberapa besar pengaruh di spesifik area," ujar Yosua Omimaru, CEO dari LEMON Influencer Platform.

Mungkin sedikit kontradiktif dengan yang sering terdengar, influencer marketing tidak melulu tentang jumlah followers tinggi. Walaupun jangkauan yang dihasilkan kecil, nano influencer memiliki tingkat keterlibatan tinggi yang ditunjukkan dalam besarnya engagement rate.

"Dari segi teknis nano influencer merupakan mereka yang memiliki jumlah followers kurang dari 10.000," ujar Ayumu Niwa, COO LEMON Influencer Japan.

sumber: lemon.cm

Yosua sendiri beranggapan jika nano influencer bisa dimulai dari dari 20 ribu hingga 30 ribu followers, untuk kemudian bisa terus melonjak berkembang.

"Saat ini, untuk ukuran 10.000 followers terdengar sangat kecil. Namun, kita percaya, dengan terus melonjaknya perkembangan influencer, kategori nano bisa saja mulai dari 20.000 atau 30.000 followers." tambah Yosua.

Kategori influencer paling pemula ini juga dikatakan sangat berpengaruh terhadap bagaimana audiens melihat sebuah produk. Mega-macro memang bisa menjangkau dengan luas dan membuat produk menjadi sangat kredibel.

"Kita sebagai audiens tahu adanya produk baru dari post influencer mega dulu, tapi karena mereka sangat popular, ordinary people terkadang merasa tidak bisa meniru gaya mereka. Sedangkan nano lebih dekat dengan ordinary people, sehingga audiens lebih merasa relate dan mudah meniru." ujar Ayumu Niwa.

Ini yang menjadikan alasan kenapa brand dan marketer yang menginginkan hasil maksimal perlu bekerjasama dan nano influencer dalam campaign.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline