Lihat ke Halaman Asli

Dean Wahyu

Work, Travel, Desain, and Photography

Bermodal Kecil Tap Menguntungkan, Tips Berbisnis Properti dari Pipo Hargiyanto!

Diperbarui: 5 April 2022   14:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : pipohargiyanto.com

Jika berbicara tentang "Bisnis Properti", pasti yang muncul pertama kali dibenak banyak orang adalah bisnis yang memiliki profit besar. Meskipun begitu, tak banyak orang yang ingin terjun kedalam bisnis tersebut meski paham profit besar yang akan mereka dapatkan.

Bukan tidak mau, hanya saja yang diketahui banyak orang adalah bisnis properti membutuhkan modal di awal dengan nominal yang sangat besar. Namun sebenarnya ini merupakan anggapan yang kurang pas, tak bisa dipungkiri jika bisnis properti memang butuh uang besar, namun dengan keuletan, keterampilan, serta kreatifitas seseorang, maka untuk menjalankan bisnis ini pun tidak butuh modal besar.

Salah satu contohnya adalah dengan menjadi seorang developer, dengan begini maka anda bisa menjalankan bisnis properti ini dengan bekerja sama dengan pihak lain. Contohnya untuk pembelian lahan, anda tidak perlu keluar modal, cukup bekerjasama dengan pemilik lahan dan nantinya jika berhasil terjual maka pemilik lahan membagi sebagian keuntungan penjualan kepada anda.

Sebenarnya banyak para pemilik tanah hanya butuh "uang kecil" (dari keseluruhan harga tanahnya) pada saat menjual properti.  Bisa ambil contoh berupa properti berupa tanah kosong yang memiliki luas sekitar 1 hektar dengan nilai jual 2 Milliar, dijual karena butuh uang sekitar 100 juta. Dengan begini maka anda bisa menawarkan 100 juta sebagai DP nya, dan sisanya dibayarkan ketika lahan tesebut terjual, pastinya cara ini banyak pemilik properti setuju.

Terlebih jika anda menawarkan sistem bagi hasil, dijadikan sebagai tambahan keuntungan bagi pemilik lahan serta sebagai ganti telah menunggu perumahan yang sedang dibangun diatas lahannya laku terjual. Selain menjadi seorang develop, contoh lain yang bisa anda terapkan adalah sebagai agen penjualan properti.

Sesuai namanya, disini tugas anda adalah menjualkan properti orang lain, maka anda tidak perlu mengeluarkan modal seperti menjadi developer. Anda hanya membutuhkan tenaga, waktu, dan upaya sehingga properti tersebut terjual, dan anda akan mendapatkan komisi sesuai dengan kesepakatan. Umumnya, komisi yang diberikan dalam penjualan properti bagi agen sebesar 3% dari nominal transaksi.

Dan contoh terakhir dalam bisnis properti ini adalah mencari properti penghasil passive income. Misalnya Investor ingin membeli properti, akan tetapi modal mereka masih belum cukup, dengan begini maka investor pun membeli properti dengan modal dari orang lain, dalam hal ini bisa memakai KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dari Bank.

Dengan teknik tersebut, maka investor pun tidak perlu keluar modal dari kantong sendiri untuk mendapatkan barang yang di inginkan. Bagaimana dengan angsurannya? Karena tidak memiliki modal, maka investor ini hanya mencari properti yang bisa menghasilkan income, dan nominal income yang didapatkan pun juga lebih besar dari angsurannya, dengan begini mereka tidak perlu membayar angsuran setiap bulannya.

Untuk mencari properti idaman seperti ini memang bukanlah hal mudah, namun jika anda bisa aktif melakukan survei properti tentu hal tersebut bisa tercapai.  Setelah angsuran selesai, lalu bagaimana dengan DP atau uang muka pembayaran?

Umumnya untuk DP ini nilainya kecil, yakni sekitar 5% - 20% dari harga properti tersebut. Untuk hal ini solusinya adalah anda bisa meminta diskon senilai DP atau lebih besar ke penjual. Jangan khawatir, dalam bisnis properti hal ini sudah biasa, dimana anda bisa mendapat diskon 20% dari nilai properti, bahkan lebih tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline