Pada hari Selasa, sebuah rudal menghantam Polandia. Akibat langsung dari perang di Ukraina. Dunia menyaksikan korban jiwa pertama di wilayah NATO. Awalnya semua jari menunjuk ke Rusia. Peristiwa tersebut menimbulkan kekhawatiran intervensi langsung NATO dalam perang Rusia versus Ukraina, sehingga Perang Dunia III menjadi tren untuk sementara di Twitter.
Syukurnya bom tersebut tidak menyebabkan kabut besar dan berkepanjangan (harafiah dan kiasan). Sebenarnya, perang yang terjadi di Ukraina sekarang telah mereda. Jadi, yang terjadi Selasa kemarin merupakan tragedi yang mengungkap perpecahan antara Ukraina dan Barat.
Punten, mari saya jelaskan opini saya. Saya mulai dengan pernyataan Zelensky. Presiden Ukraina dengan keras dan jelas meduduh Rusia alih-alih Ukraina yang bertanggung jawab atas rudal yang menghantam Polandia. "Saya tidak ragu bahwa itu bukan rudal atau serangan rudal kami," kata Zelensky kepada kantor berita Ukraina, beliau menambahkan, "Saya ingin kita adil, dan jika itu adalah penggunaan pertahanan udara kami, maka saya ingin bukti itu." dikutip dari Yahoo News.
Tanggapan awal Zelenski tegas menyangkal jika Ukraina bukanlah dalang pengeboman Polandia Selasa kemarin. Tetapi sekutunya tidak setuju dengannya.
Pertama, NATO mengatakan rudal itu ditembakkan oleh sistem pertahanan udara Ukraina dan ditembakkan untuk membela diri. Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada konferensi pers NATO (16/11) jika "kemungkinan besar sistem pertahanan udara atau rudal Ukraina. Tetapi sekali lagi ini bukan kesalahan Ukraina. Rudal tersebut tidak mempunyai karakteristik serangan."
Polandia setuju dengan NATO. Meskipun sebelumnya menunjuk jari pada Rusia, Presiden Polandia, Andrei Duda, meralat bahwa rudal tersebut "sepertinya ditembakkan oleh pertahanan udara Ukraina".
Anggota NATO Polandia dan kepala aliansi militer itu, keduanya mengatakan pada hari Rabu (16/11) bahwa serangan rudal di tanah pertanian Polandia yang menewaskan dua orang itu tampaknya tidak disengaja dan kemungkinan diluncurkan oleh pertahanan udara Ukraina. Rusia sedang membombardir Ukraina pada saat itu dalam serangan yang merusak jaringan listriknya. Sehingga kemungkinan terjadi kesalahan pada sistem pertahanan udara Ukraina.
Bahkan Amerika Serikat yang merupakan pendukung terbesar Ukraina setuju. Sekretaris Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengatakan dalam pengarahan pers Departemen Pertahanan AS (16/11) "informasi kami mendukung apa yang dikatakan presiden Duda sebelumnya dalam penilaiannya baru-baru ini bahwa ini kemungkinan besar merupakan hasil dari rudal pertahanan udara Ukraina. Tetapi kami akan membiarkan penyelidikan dilakukan."
Tentu saja hanya penyelidikan komprehensif yang dapat mengklarifikasinya. Tetapi tampak jelas bahwa Polandia, NATO, dan Amerika Serikat, semua tampaknya berada pada sudut yang sama. Semua percaya bahwa rudal itu adalah milik Ukraina. Dan mereka semua berpikir kalau rudal itu menghantam Polandia secara tidak sengaja.
Tebak siapa lagi yang setuju? Rusia. Tidak seperti biasanya, kali ini Moskow setuju dengan Barat. Malahan Kremlin memuji AS. Pujian tersebut diwakilkan oleh Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, yang mengatakan "Polandia memiliki semua kemungkinan untuk melaporkan bahwa pecahan-pecahan itu berasal dari roket sistem S-300. Pada saatnya, semua Spesialis akan memahami bahwa roket ini tidak ada hubungannya dengan militer Rusia. Ada alasan untuk memperhatikan pihak Amerika yang menahan diri dan jauh lebih profesional dalam reaksi mereka."