Lihat ke Halaman Asli

Dean Ruwayari

TERVERIFIKASI

Geopolitics Enthusiast

Mencermati Janji Biden Bebaskan Iran

Diperbarui: 8 November 2022   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joe Biden berbicara pada acara kampanye Kamis, 3 November 2022, di San Diego, California. (Foto AP/Patrick Semansky)

Pada tahun 1979, Kedutaan AS di Teheran diserbu. Warga negara dan diplomat AS disandera. Peristiwa itu menjadi krisis diplomatik terbesar sepanjang sejarah AS. Hingga kini peristiwa itu terkenal dengan sebutan "Krisis Sandera Iran".

Kejadian tahun 1979 di Kedutaan AS di Teheran itu menjadi saat yang membentuk wajah diplomatik Amerika dengan Iran hingga saat ini. Momen tersebut menempatkan Ayatollah dalam kekuasaan dan memulai salah satu krisis diplomatik terbesar dalam sejarah AS.

Pendukung Ayatollah Khomeini berkumpul sebelum menyerbu kedutaan AS di Teheran, 1979. (AP via Reuters)

Empat puluh tiga tahun kemudian, Hubungan Amerika dengan Iran tetap berada di titik terendah. Dan komentar terbaru dari Presiden AS saat ini meningkatkan risiko konflik baru yang akan dihadapi Joe Biden dengan Iran. Krisis Sandera Iran menjadi lebih relevan hari ini daripada sebelumnya.

Dalam pidato kampanye di California pada hari Kamis (3/11/2022), Biden bersumpah untuk membebaskan Republik Islam tersebut. Berikut saya kutip pidatonya, "Kami menemukan bahwa banyak tentara kita, lebih banyak orang yang kembali dari Irak, Afghanistan dengan cedera otak yang serius dan tumor daripada perang lain dalam sejarah Amerika selain Perang Saudara mungkin lebih banyak orang yang diamputasi kembali daripada perang apapun dalam sejarah Amerika. Dan lubang-lubang pembakaran itu, jangan khawatir kita akan membebaskan Iran, mereka akan segera terbebas."

Apa rencana Joe Biden? Apa maksudnya ketika mengatakan "kita akan membebaskan Iran?" Apakah itu hanya retorika atau apakah Amerika merencanakan semacam intervensi. Artikel ini akan mencoba membaca makna tersirat dari pernyataan Biden tersebut.

Pertama-tama mari kita lihat konteksnya. Biden hari-hari ini cukup sibuk berkampanye untuk Demokrat menjelang jajak pendapat paruh waktu. Beliau berada di California pada Kamis kemarin selama pidato ini. Apakah pernyataan tersebut direncanakan sebelumnya atau apakah pernyataan itu dibuat spontan secara naluriah, kita tidak bisa memastikannya.

Wartawan mencoba bertanya kepada Dewan Keamanan Gedung Putih tetapi tidak ditanggapi. Namun kata-kata Biden tampaknya mendapat semacam dukungan dari hadirin kampanye. Setidaknya ketika Biden berbicara, para pendukung mengangkat smartphone mereka, layar mereka menampilkan pesan "Free Iran" atau "Bebaskan Iran".

Orang-orang mengangkat telepon yang menampilkan kata-kata 'Bebaskan Iran' ketika Presiden Joe Biden berbicara pada acara kampanye Kamis, 3 November 2022, di San Diego, California. (Foto AP/Patrick Semansky)

Sudah tujuh minggu lamanya, sejak ribuan pendemo turun ke jalan-jalan di Iran. Rezim sekarang menghadapi pemberontakan besar-besaran. Pemberontakan itu dipicu oleh kematian seorang wanita berusia 22 tahun, Mahsa Amini yang tidak menggunakan hijab yang layak seperti yang diperintahkan para Polisi Moral Iran yang menahannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline