Dunia kita tiba-tiba terobsesi dengan pertanyaan abad ke-20, "apakah akan ada perang nuklir?" Jujur saja, senjata nuklir merupakan ancaman yang sebagian besar dari kita sadari tetapi jarang memberikan perhatian. Ada alasannya, karena tidak ada orang waras yang akan benar-benar menggunakan senjata nuklir. Setidaknya begitulah asumsi populer.
Perang di Ukraina mengubah asumsi itu. Setiap hari kita mendengar tentang ancaman nuklir atau setidaknya tentang uji coba nuklir atau rudal nuklir yang dimobilisasi. Pertanyaannya, seberapa serius ancaman ini?
Menurut Presiden AS Joe Biden "sangat". Beliau berbicara di sebuah acara di New York, presiden melukiskan gambaran menakutkan tentang apa yang bisa terjadi di masa depan.
"Kita belum pernah menghadapi prospek Armagedon sejak Kennedy dan Krisis Rudal Kuba. Untuk pertama kalinya sejak Krisis Rudal Kuba, (kini) kita punya ancaman langsung terhadap penggunaan senjata nuklir."
Untuk memperjelas, Armageddon pada dasarnya adalah kiamat atau akhir dunia. Kenapa Biden bikin prediksi ngeri seperti itu? Mungkin karena situasi terkini di Ukraina. Pasukan Rusia mengalami kemunduran besar. Kota-kota utama di Timur Ukraina telah direbut kembali oleh Angkatan Darat Ukraina.
Putin terdesak. Jadi yang pertama dilakukannya adalah mengumumkan mobilisasi parsial. Presiden Rusia memutuskan untuk merekrut lebih banyak orang Rusia ke dalam tentara. Kedua, dia mulai mengancam penggunaan senjata nuklir. Jadi yang ditakutkan adalah jika Putin sedang berada di bawah tekanan untuk untuk mengalahkan Ukraina. Dan karenanya Putin bisa saja menggunakan senjata nuklir taktis (tactical nuclear weapon).
Sedikit penjelasan, senjata nuklir dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu satu senjata taktis, dan senjata strategis. Perbedaannya, jarak senjata strategis digunakan untuk menyerang jauh ke dalam wilayah musuh seperti kota atau pangkalan militer. Senjata ini juga jauh lebih kuat dan hampir tidak pernah digunakan dalam perang. Sebagian besar senjata strategis digunakan sebagai pencegah serangan alih-alih untuk menyerang.
Sedangkan senjata nuklir taktis kurang kuat dan bisa dikerahkan di medan perang. Artinya ledakannya tidak akan menghancurkan seluruh kota. Yang dikhawatirkan, Putin akan menggunakan senjata taktis ini di Ukraina.
Kembali lagi ke pernyataan Joe Biden, Putin tidak bercanda ketika dia berbicara tentang potensi penggunaan senjata nuklir taktis, atau senjata biologi, atau kimia. Karena militernya, bisa dikatakan, memperlihatkan kinerja yang sangat buruk."
Jika sampai terjadi, akan bagaimana reaksi dunia? Pastinya akan ada reaksi militer dari Aliansi Barat, diitambah reaksi politik dari seluruh dunia.