Lihat ke Halaman Asli

Dean Ruwayari

TERVERIFIKASI

Geopolitics Enthusiast

Pertaruhan Besar Putin di Ukraina Akan Jadi Ujian Bagi Barat

Diperbarui: 3 Oktober 2022   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat saat dia berbicara selama konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz setelah pembicaraan mereka di Kremlin di Moskow, Rusia, 15 Februari 2022.(AP PHOTO/SERGEY GUNEEV via KOMPAS)

Beberapa jam yang lalu Presiden Rusia Vladimir Putin meresmikan pencaplokan empat wilayah Ukraina. Beliau menutupnya dengan pidato. Dalam pidato tersebut, Putin menantang barat dan memberikan persyaratan untuk berurusan dengan Ukraina.

Komunitas Internasional dengan suara bulat menolak referendum ini. Mereka menyebutnya referendum palsu. PBB bahkan tidak mendukung. Tetapi kecaman itu tidak berdampak apa-apa pada Rusia.

Ukraina bergerak cepat. Beberapa saat yang lalu Ukraina mengajukan permohonan  Keanggotaan NATO, Kiev mengatakan bahwa pihaknya mendaftar untuk bergabung dengan Aliansi militer barat itu melalui prosedur yang dipercepat.

Bagaimana reaksi Vladimir Putin terhadap langkah cepat Zelensky? Setelah Krimea akankah Putin lolos dari referendum "palsu" juga?

Sebelumnya mari kita lihat apa yang terjadi dalam beberapa jam terakhir. Perhatian dunia tertuju pada Moskow kemarin. Kremlin menyelenggarakan upacara akbar di mana Putin kembali mengumumkan pencaplokan empat wilayah Ukraina yaitu Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhia (situs nuklir terbesar di Eropa).

Luas wilayah keempat wilayah ini sekitar 15 persen dari wilayah Ukraina. Beliau menandatangani perjanjian dengan keempat pemimpin wilayah tersebut. Keempat pemimpin boneka ini dipasang oleh Rusia.

Berikut saya kutip kata-kata Putin: 

"Hari ini kami menandatangani perjanjian tentang penerimaan negara Republik Donetsk dan Luhansk di wilayah Zaporizhia dan wilayah Kherson ke Rusia. Orang-orang di wilayah ini menjadi warga negara kita selamanya."

Putin juga melontarkan keluhan terhadap setiap saingan-saingannya. Sudah tentu Ukraina salah satunya. Putin mencoba melukis Kiev sebagai aggressor. Beliau mengklaim bahwa Ukraina memulai perang ini pada tahun 2014.

Krusialnya, kini kedua negara harus kembali ke meja perundingan. Tapi Putin yang yang harus menetapkan syarat-syarat gencatan senjata. Syarat pertamanya adalah tentang wilayah aneksasi. Presiden Rusia mengatakan jika keempat wilayah ini tidak dapat dinegosiasikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline