Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia di Ukraina dijadikan pangkalan militer oleh Rusia.
Zaporizhzhia merupakan PLTN terbesar di Eropa. Sekarang fasilitas tersebut dipenuhi tentara dan senjata Rusia. Mereka meluncurkan roket dari dalam sana dan seluruh dunia khawatir akan konsekuensinya.
Tidak hanya sekali dua kali PLTN ini dihantam tetapi setidaknya 10 kali. Jadi perang Urkaina sedang berada pada titik terkritis saat ini, karena ledakan nuklir akan menjadi bencana besar bagi Eropa dan dunia.
Pejabat Ukraina menuduh Rusia menggunakan Zaporizhzhia sebagai perisai untuk menghadapi Ukraina. Meski tidak mengaku secara resmi tetapi Ukraina melancarkan serangan ke dalam Zaporizhzhia, dan dunia tidak dapat menghentikan mereka.
Beberapa media memberitakan bahwa Zaporizhzhia berada dalam kendali Rusia sejak bulan Maret, dan dalam beberapa minggu terakhir PLTN tersebut telah berubah menjadi medan perang.
Pertempuran di sekitar Zaporizhzhia meningkat. Ada enam reaktor di fasilitas ini, semua berada di bawah kendali Rusia tapi teknisinya orang Ukraina. Mereka berada di sana sebelum invasi dan ketika tentara rusia mengambil alih mereka menahan staf Ukraina.
Dari sana tentara Rusia mulai menyerang tentara Ukraina. Pasukan Rusia tidak perlu repot-repot melangkah ke luar untuk menyerang tentara Ukraina.
Ada sekitar 500 tentara rusia di dalam fasilitas nuklir tersebut. Citra satelit dari bulan lalu menampakan selusin kendaraan militer diparkir di dekat gedung PLTN. Lihat seberapa dekat mereka dengan reaktor pertama dan kedua.
Ada juga beberapa tenda di dekatnya yang kemungkinan digunakan oleh pasukan Rusia. Laporan mengatakan seorang anggota staf Ukraina dipukuli sampai mati.
Beberapa minggu yang lalu orang Ukraina mulai serangan balik. Mereka melakukan serangan pesawat tak berawak (drone) ke Zaporizhzhia. Kemudian merilis videonya.