Lihat ke Halaman Asli

Dean Ruwayari

TERVERIFIKASI

Geopolitics Enthusiast

Warisan Covid-19: Serangan Jantung dan Long Covid

Diperbarui: 28 Juni 2022   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Long covid bisa terjadi pada siapa saja, baik yang terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan, sedang maupun berat. Sumber: Unsplash/Vladyslav via Kompas.com

Pada tanggal 11 maret 2020 virus corona dinyatakan sebagai pandemi. Virus tersebut lantas membunuh 6 juta penduduk Bumi. 543 juta terinfeksi. Pada tanggal 26 Juni 2022 dunia move on. Headline Covid digantikan oleh berita perang  di Ukraina. Diskusi tentang virus digantikan oleh wacana tentang inflasi.

Kita sudah disuntik sekali, dua kali, atau tiga kali bahkan empat kali di beberapa negara. Dan kita berasumsi bahwa cerita Covid sudah selesai tapi sebenarnya belum. Kutukan yang disebut covid masih ada.

Pernah dengar kematian yang tidak bisa dijelaskan di sekitar Anda? Mungkin seseorang berusia awal 30-an tiba-tiba meninggal karena serangan jantung atau orang yang benar-benar sehat tiba-tiba mengalami stroke?

Itu mungkin saja ulah dari Covid. Virus Corona mengubah tubuh kita dengan cara yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya dan ilmuan belum tahu informasi lengkap mengenai virus ini. Yang diketahui pasti bahwa virus ini merusak paru-paru dan bikin jantung melemah. Artinya kalau pernah kena Corona kemungkinan Anda juga menjadi lebih rentan terhadap masalah jantung.

Sekelompok peneliti baru-baru ini mempelajari veteran AS yang telah pulih dari Covid dan mereka menemukan kalau para veteran ini menunjukkan peningkatan tajam dalam 20 masalah kardiovaskular. Sebanyak 72% veteran yang pernah menjadi pasien Covid lebih mungkin untuk mengalami gagal jantung dibandingkan dengan mereka yang belum pernah jadi pasien. Dan 52% lebih mungkin untuk mengalami  stroke.

Dua penyakit "warisan" Corona ini hanya salah satu dari banyak cara di mana virus wuhan terus menyakiti tubuh kita. Ada satu lagi yang disebut long Covid. Satu dari lima orang dewasa yang pernah sembuh dari Covid punya gejala long Covid ini. Anak-anak yang pernah terjangkiti Covid juga punya gejala long Covid hingga dua bulan ke depannya.

National Institute for Health and Care Excellence (NICE) mendefinisikan Long Covid atau Post Covid Syndrome. sebagai gejala yang berlangsung selama kurang lebih delapan hingga 12 minggu, setelah dinyatakan sembuh atau negatif corona.

Hingga saat ini, ada lebih dari 1.650 karya ilmiah mengenai long Covid yang telah dipublikasikan di National Library of Medicine sejak 2020. Akan tetapi, masih perlu ada lebih banyak studi lagi untuk menjawab beragam pertanyaan yang tersisa seputar long Covid. "Kita benar-benar baru saja mulai bekerja untuk membenahi ini. Ini rumit, ini membingungkan," jelas direktur penelitian penyakit menular dari Beaumont Health, Dr Matthew Sims, seperti dilansir AL, Sabtu (25/6/2022).

Tapi ada dua temuan penting dari dua penelitian. Penelitian pertama dilakukan di AS. Yang kedua di Denmark. Penelitian pertama mensurvei orang dewasa, yang kedua 44.000 anak-anak. Keduanya diterbitkan secara terpisah oleh kelompok peneliti yang berbeda. Bersama-sama mereka mencerminkan masalah global yang telah lama dibahas dan dampak covid bersifat universal dan netral usia. Misalnya, warisan Corona juga mempengaruhi orang-orang di seluruh dunia.

Bayangkan saja ini, rasio "satu dari lima" berarti seperlima dari lima tiga puluh delapan juta orang yang terinfeksi hari ini menderita long Covid. Jadi seperlimanya berjumlah lebih dari satu 100 juta orang.100 juta orang hidup dengan komplikasi kesehatan terkait Covid.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline