Lihat ke Halaman Asli

Dean Ruwayari

TERVERIFIKASI

Geopolitics Enthusiast

Konflik Rusia-Ukraina: Putin Kutip Humor Pemerkosaan, Macron Jadi Broker, Scholz Masih Abu-abu

Diperbarui: 11 Februari 2022   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: AP Photo via KOMPAS

Kini, ada desas-desus khusus di sekitar Kiev. Bukan perang melainkan diplomasi dan harapan kalau jalan damai mungkin berhasil karena presiden Prancis Emmanuel Macron sedang mengadakan kunjungan ke ibu kota Ukraina. Macron menempatkan dirinya sebagai pembawa damai bagi konflik, dan sedang hangat diperbincangkan seluruh dunia.

Pada hari Senin, Macron berada di Moskow. Kemarin, pada hari selasa dia di Kiev. Tugas Macron di Kiev cukup rumit yaitu sebagai pemimpin paling senior di Eropa sekarang. Jadi tidak hanya mewakili Prancis tetapi juga mewakili seluruh benua Eropa.

Dia berharap untuk menemukan jalan tengah. Boris Johnson mengunjungi Kiev sebagai sekutu, perdana menteri Belanda juga berkunjung ke Kiev sebagai sekutu, tetapi Emmanuel Macron berkunjung sebagai broker. Makanya misinya kali ini jauh lebih rumit. Pertemuan besar terjadi hari kemarin antara Emmanuel Macron dan Volodymyr Zelenskiy.

Dalam pertemuan tersebut Zelenskiy ingin agar ada kesempatan untuk menyelesaikan konflik di negaranya lewat jalan damai. Zalenskiy menyinggung format Normandia yang merupakan perjanjian perdamaian.

Berikut saya kutip perkataan Zelenskiy di pertemuan tersebut:

"Langkah pertama adalah apa yang disebutkan Emmanuel Macron, kami (Ukraina) punya platform, format Normandia. Kami bereaksi sangat positif terhadap pertemuan para penasihat politik dalam beberapa hari mendatang. Saya percaya bahwa setelah pertemuan ini bisa ada sebuah kesempatan, jika ada keterbukaan untuk mempertemukan para pemimpin dan dari sana seseorang dapat menunjukkan objektivitas dan keterbukaannya." (Dilansir dari France 24 English)

Lebih jelasnya, Format Normandia adalah forum informal yang didirikan oleh diplomat Prancis, Jerman, Rusia dan Ukraina pada tahun 2014, setelah Rusia memulai konflik separatis di wilayah Donbas, timur Ukraina. Nama platform ini diambil dari pendaratan Normandia dalam perang dunia II.

Format Normandia menghasilkan Protokol Minsk pada tahun 2014 yang disepakati di ibu kota Belarusia yang saat itu sedang berusaha untuk mengakhiri perang di Ukraina, dimediasi oleh Prancis dan Jerman di bawah format Normandia. Namun upaya itu gagal menghentikan pertempuran.

Kemudian kesepakatan baru dibuat yang dikenal sebagai Minsk II -- ditandatangani pada Februari 2015, setelah melalui negosiasi selama 16 jam. Minsk II juga tidak mengakhiri pertempuran, meskipun pihak format Normandia setuju bahwa perjanjian tersebut adalah dasar untuk resolusi konflik di masa depan.

Rusia menyatakan bahwa Moskow bukan pihak dalam konflik, karena itu tidak terikat oleh ketentuan perjanjian Minsk. Hal ini telah menghambat kemajuan perdamaian di Ukraina.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline