Lihat ke Halaman Asli

Dean Ruwayari

TERVERIFIKASI

Geopolitics Enthusiast

Ilmuwan Wuhan Menandai Neo-Cov, Saatnya BRIN Tunjukan Wajah Baru?

Diperbarui: 31 Januari 2022   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

wtrf.com

Ilmuwan di Wuhan menyebutnya Neo-Cov. Bagaimana yang ini berbeda dari virus Wuhan sebelumnya?

Virus Corona tidak mengacu pada satu virus melainkan mengacu pada sekelompok virus. Virus Corona adalah jenis virus seperti Sars-CoV1 atau Sars-CoV2 atau Mers-CoV (Middle East Respiratory Syndrome/ MERS)

Neo-CoV jugs merupakan salah satunya, dan hanya untuk memperjelas virus ini bukan temuan baru. Neo-CoV pertama kali ditemukan pada kelelawar di Afrika Selatan. Jadi kenapa kita baru membicarakannya sekarang? Karena para ilmuwan di Wuhan menemukan dua kekhawatiran besar.

Pertama, Neo-CoV mulai bisa menginfeksi manusia. Virus tersebut hanya butuh satu lagi mutasi dan bisa mulai menginfeksi manusia.
Kedua, tingkat kematian. Neo-CoV tampaknya campuran Sars-CoV dan MERS sangat menular seperti SARS-CoV dan sangat mematikan seperti MERS.

Laporan mengatakan satu dari tiga pasien bisa mati. Artinya tingkat kematiannya sekitar 33 persen. Bandingkan dengan 1,5 persen tingkat kematian yang disebabkan Virus Corona tahun 2020, itupun setelah semua vaksinasi dan booster.

Angka itu jauh tidak lebih mematikan daripada tingkat kematian 33 persen yang dipunyai Neo-Cov.

Saya tahu ini mungkin terdengar menakutkan.

Tapi, apakah kita sedang  menatap bencana yang sama? Maksud saya, virus dari kelelawar, ilmuwan dari Wuhan, dan bulan Januari.

Kita punya kenangan buruk yang terkait dengan ketiganya. Tetapi sekarang bukan waktunya untuk panik. Sekarang adalah waktu untuk menguji diri kita sendiri, untuk melihat apakah kita telah belajar sesuatu dari dua tahun terakhir.

Sebagai permulaan, lihat seberapa kredibel laporan ini. Laporan ini diterbitkan oleh para ilmuwan di Universitas Wuhan, apakah laporan tersebut sudah melalui proses penelaahan sejawat? Belum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline