Ambivalensi Quad bisa menyebabkan keruntuhannya sendiri, terutama dengan hadirnya aliansi baru AUKUS yang terdiri dari Australia, Inggris, dan Amerika Serikat.
Quad yang terdiri dari Amerika Serikat, Australia, India, dan Jepang, bukanlah aliansi formal. Kelompok itu sekarang tambah mengintensifkan hubungan keamanan dan ekonominya ketika ketegangan dengan Cina meningkat di Laut Cina Selatan (LCS).
Namun tujuan AUKUS lebih jelas setidaknya untuk saat ini, yaitu untuk mempersenjatai Australia dengan kapal selam nuklir.
Alasannya untuk berpatroli di wilayah-wilayah perairan strategis yang diperebutkan seperti LCS, dan selat Taiwan. Karena kapal selam nuklir dapat bertahan di bawah air untuk waktu selama 30 tahun, jelas menjadi tantangan bagi Cina.
Sekarang mari kita bandingkan agenda Quad dan AUKUS. Quad selama ini mendiskusikan perubahan iklim, keamanan siber, dan Covid-19, tidak ada yang secara langsung menyangkut Cina sehingga misi Quad masih belum jelas tetapi itu tidak membuatnya kurang penting.
Kedua aliansi ini sama-sama penting, kita akan melihatnya di tahun-tahun mendatang.
Pertanyaannya adalah apakah mereka akan saling melengkapi atau akankah mereka bersaing untuk menghadapi situasi sekarang? Di mana Cina kian memantapkan pijakannya di LCS, yang merupakan salah satu perairan paling strategis di dunia.
Untuk menjawab ini kita harus melihat lebih dekat tujuan, rencana/ strategi, dan lingkup operasi kedua aliansi ini.
1. Tujuan Quad vs AUKUS
Mari mulai dengan tujuan dari AUKUS. Mulai dari kolaborasi menyalurkan bantuan bencana sampai ke latihan militer, lalu sekarang Covid-19, kebanyakan aliansi diciptakan dengan tujuan tertentu
Tapi Quad tidak, sama seperti organisasi kewilayahan seperti ASEAN yang agendanya berkembang, beradaptasi dengan tantangan baru dan ini bikin Quad berbeda dari AUKUS, dan juga lebih efektif. Biasanya agenda yang kaku bisa menjadi kontraproduktif.