Lihat ke Halaman Asli

Dean Ruwayari

TERVERIFIKASI

Geopolitics Enthusiast

Ide Puisi: Semut Serdadu

Diperbarui: 20 September 2021   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (sciencenordic.com)

Kadang-kadang,

mereka adalah remah-remah yang lalu-lalang di atas tangan-tangan semut-semut pekerja;

Turun-temurun dari dahan-dahan dan daun-daun tempat rumah-rumahan di belakang rumah;

Hiruk-pikuk mereka di atas papan-papan kayu mengalahkan tambur-tambur pertempuran-pertempuran hebat.

Kadang-kadang,

Merekalah serdadu-serdadu itu, yang merayap pelan-pelan -- tak terlihat dan tak terdengar;

dari balik bayang-bayang mereka menyergap dan hanya dengan satu gigitan, meriam itu meledak, menyalakan api-api kecil di ujung pensil yang siap meluncur di atas kertas-kertas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline