Lihat ke Halaman Asli

Dean Ruwayari

TERVERIFIKASI

Geopolitics Enthusiast

Masalah Puisi

Diperbarui: 9 September 2021   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (pnghut.com)

Masalah puisi adalah sesuatu yang aku sadari suatu malam saat berjalan di sepanjang pantai Base-G, saat pasir mengusap kaki-telanjang-ku, dan saat pertunjukan bintang di langit.

Masalah puisi mendorong penulisan lebih banyak puisi, lebih banyak Gupi akan memadati akuarium, dan lebih banyak bayi kelinci yang melompat keluar dari induknya ke rerumputan berembun.

Masalah puisi akan berakhir saat harinya akhirnya tiba, ketika kita telah membandingkan segala sesuatu di dunia dengan segala sesuatu yang lain di dunia, lalu tidak ada yang tersisa untuk dilakukan selain diam-diam menutup buku catatan dan duduk dengan tangan terlipat di geladak kapal yang berlabuh di dermaga.

Puisi mengisi-ku dengan sukacita dan aku bangkit semudah bulu yang ditiup angin. Puisi mengisi-ku dengan kesedihan dan aku tenggelam semudah rantai yang terlempar dari jembatan.

Tapi, kebanyakan puisi mengisi-ku dengan dorongan untuk menulis puisi, untuk duduk dalam gelap menunggu api kecil muncul di ujung pensil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline