Setelah beberapa saat aku mempelajari perbedaan halus
antara memegang tangan dan merantai jiwa;
belajar bahwa cinta bukan berarti bersandar
dan ditemani bukan berarti keamanan;
dan aku mulai belajar bahwa ciuman bukanlah kontrak
dan hadiah bukanlah janji.
Aku mulai menerima kekalahanku
dengan kepala terangkat dan mata terbuka
dengan rahmat seorang pria, bukan air mata seorang bocah.
Aku belajar membangun semua jalanku hari ini,
karena lapangan esok terlalu tak pasti untuk rencana,
dan masa depan punya cara tersendiri untuk jatuh di tengah penerbangan.
Setelah beberapa saat aku belajar
bahkan mentari pagi pun membakar jika aku dapatkan terlalu banyak.
Jadi aku menanam tamanku sendiri dan menghiasi jiwa sendiri,
daripada menunggu seseorang membawakan bunga.
Aku belajar bahwa aku dapat benar-benar bertahan,
bahwa aku benar-benar kuat,
benar-benar berharga.
Dan aku belajar dan belajar,
pada setiap selamat tinggal yang kupelajari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H