Aku telah mengalami ketidakberuntungan yang diperlukan,
Tentang mimpi yang ku tahu tidak lagi bisa menjadi kenyataan.
Sekarang aku telah selesai berurusan dengan alasan dan alasannya.
Saatnya membuat hal-hal menjadi baik, bukan hanya mewujudkannya.
Saatnya berhenti mengeluh, dan mulai mengejar
Kenikmatan hidup yang biasa-biasa saja.
Aku biasa mencela kompromiku sendiri.
Aku merindukan musik liar, mengangkat trofi di podium tertinggi.
Tapi kebahagiaan tiba dengan samaran baru:
Matahari menerangi rambut anak-anak,
Pelukan seorang teman,
Menari pelan di tempat yang aman dan tenang,
Kenikmatan hidup yang biasa-biasa saja.
Aku tidak akan disambut terompet kemenangan dan jejak-jejak kemuliaan.
Tampaknya pria yang menjadi diriku ini
Bukan pahlawan dari beberapa cerita besar yang aku candu.
Tetapi aku telah belajar menemukan puisi
Pada apa yang bisa disentuh tangan dan dilihat mataku,
Kenikmatan hidup yang biasa-biasa saja.
Fantasi muda tentang sihir dan misteri telah selesai.
Tapi itu semua benar-benar tidak bisa bersaing
Dengan semua yang telah kita bangun bersama:
Sejarah yang panjang,
Koneksi yang membantu membuat kita merasa penuh,
Ikatan yang menyatukan dan menyembuhkan kita.
Dan manisnya,
Kenikmatan dari kehidupan biasa.
Sesna, 3 Februari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H