Perayaan Hari Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember merupakan hari memperingati kelahiran Yesus Kristus . Namun jauh sebelum hari tersebut, Papua selalu dimeriahkan dengan pondok Natal berhias lampu, pohon dan ornamen natal. Biasanya, pondok sudah mulai dikerjakan mulai tanggal 1 Desember, tapi ada juga yang dibangun setelahnya. Berbeda-beda, namun setiap pondok Natal sudah harus selesai dikerjakan sebelum tanggal 25.
Pembangunan pondok dilakukan secara gotong royong, biasanya dibangun menggunakan kayu, bambu, ranting pohon, rerumputan, botol dan kaleng bekas, kertas, kardus, pelepah sagu, dan semen. Untuk bahan, perlengkapan dan biaya pembangunan pondok juga dikumpulkan secara patungan.
Setelah selesai pembangunan, pondok akan dihiasi dengan lampu kelap-kelip, pohon natal, taman, dan kolam air mancur sederhana untuk menambah kemeriahan pondok. sehingga menjelang malam, pondok terlihat sangat indah oleh kelap-kelip lampu berwarna-warni.
Biasanya pondok natal dilengkapi dengan pemutar lagu dan pengeras suara untuk memainkan lagu-lagu natal. Instansi pemerintah, swasta TNI/Polri juga terkadang ikut meramaikan tradisi pondok.
Selain itu terdapat juga perlombaan "Pondok Natal Terbaik" di setiap daerah dengan hadiah bermacam-macam. Biasanya uang dan piala. Pondok Natal kompleks kami pernah menjadi runner up pada tahun 2018 (duh bangganya ^_^). Sayangnya, tahun ini tidak digelar oleh karena pandemi.
Pondok Natal sudah menjadi bagian dari tradisi Natal kami. Pohon Natal melambangkan kedamaian Natal, sedangkan pondok Natal melambangkan peristiwa kelahiran Yesus yang sederhana dan serba terbatas di kandang domba di Betlehem. Tujuan pondok Natal sebetulnya bersifat rohani, yaitu untuk mengingatkan umat Kristen tentang kesusahan dan penderitaan hidup Yesus yang lahir ke dunia untuk menebus dosa manusia.
Semoga damai Natal menyertai kita semua menyongsong tahun yang baru. Amin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI