Lihat ke Halaman Asli

Siap Balapan atau Hanya Kendaraan Politik?

Diperbarui: 7 Juni 2022   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Balap. Sumber ilustrasi: PEXELS/Pedro Sandrini

Perhelatan ajang balap internasional di Indonesia mulai ramai dibicarakan semenjak tahun 2022 baru memasuki awal bulan. Gelaran ajang MotoGP yang berlangsung di Mandalika International Street Circuit pada tanggal 18-20 Maret membuka pembicaraan tentang gelaran balap internasional. Lalu ada gelaran Formula E yang baru saja dilaksanakan Sabtu 4 Juni 2022 lalu. Rangkaian acara balap internasional yang sukses digelar di Indonesia membuat banyak pihak yang yakin jika Indonesia ke depannya bisa mengadakan gelaran balap internasional dengan skala yang lebih besar seperti ajang Formula 1. Namun, kedua ajang balap tersebut tidak lepas juga pada isu politik yang ramai diperbincangkan menjelang Pemilu 2024 mendatang.

Perbincangan yang menyangkut pautkan 2 gelaran balapan internasional ini dengan politik masih saja terus terjadi bahkan sampai opini ini ditulis (2 hari setelah perhelatan Formula E Jakarta). Banyak orang yang memberikan opini mereka tentang dugaan ajang balap ini sebagai kendaraan politik untuk menambah elektabilitas mereka pada Pemilu 2024 mendatang.

Pada gelaran MotoGP Maret lalu, banyak pembicaraan mengenai suksesnya gelaran MotoGP tidak terlepas dari jasa Presiden Joko Widodo dan banyak komentar tentang masa jabatan Joko Widodo yang harus diperpanjang, juga komentar tentang Menteri BUMN Erick Tohir dan juga Menparekraf yang mencari kredibilitas untuk maju pada Pemilu 2024. Dan yang baru saja terlaksana yaitu Formula E yang banyak menyebutkan bahwa Gubernur DKI Jakarta juga mencari kredibilitasnya untuk maju pada Pemilu 2024.

Perbincangan politik semacam ini sudah mulai berkembang dari beberapa bulan sebelum perhelatan acara berlangsung. Jika kita menengok lagi ke belakang, perbincangan politik dalam ajang balap ini tidak terlepas dari Pemilu 2014 dan 2019 di mana ada pihak pendukung Joko Widodo dan juga pihak yang mendukung Prabowo Subianto. Sampai saat ini, masih pihak pendukung dari salah satu pihak yang "menjelekkan" salah satu ajang balap internasional tersebut. Seperti yang disebutkan sebelumnya, banyak pihak pendukung Jokowi yang "tidak terima" dengan kesuksesan gelaran Formula E Jakarta. Sebaliknya, pihak oposisi yang pada konteksnya merupakan pendukung Anies Baswedan yang dianggap sebagai pihak yang berlawanan dengan pemerintah Jokowi mengatakan bahwa gelaran Formula E lebih sukses daripada MotoGP ditinjau dari segala aspek.

Pembicaraan seperti ini banyak disayangkan beberapa pihak khususnya dari motorsport enthusiast yang ada di Indonesia. banyak yang berpendapat bahwa ajang balap internasional seperti ini tidak boleh disisipkan unsur politik dan berharap semua masyarakat Indonesia mendukung kedua acara ini tanpa ada prasangka politik sama sekali. 

Dalam beberapa bulan terakhir juga muncul rencana adanya pembuatan sirkuit baru di daerah Bintan yang akan khusus dibuat untuk ajang olahraga termahal di dunia Formula 1. Tentu saja rencana ini tidak terlepas dari kesuksesan gelaran MotoGP dan Formula E yang sukses digelar. Namun ada beberapa catatan penting jika kita akan melanjutkan rencana ini. Catatan utama yang paling penting adalah isu politik yang tetap menjadi PR bagi semua pihak. Hal ini juga yang memunculkan pertanyaan apakah Indonesia benar-benar berniat mengadakan ajang balap mobil paling bergengsi tersebut atau hanya akan dijadikan kendaraan politik seseorang untuk mencari kredibilitasnya menjelang Pemilu 2024. Lalu catatan kedua adalah kesiapan pasar Indonesia yang dinilai kurang menarik minat penonton mengingat Formula 1 tidak sepopuler MotoGP di Indonesia. Hal ini yang juga harus diperhatikan karena Formula 1 sendiri merupakan olahraga yang mahal dan apakah penghasilan yang nantinya didapatkan akan menutupi dana yang digunakan untuk pembangunan dan pengembangan daerah sekitar sirkuit.

Bagi penikmat balapan entah itu roda dua atau roda empat berharap kedepannya agar penyelenggaraan dan juga pengembangan sirkuit-sirkuit baru yang nantinya akan digunakan sebagai tuan rumah ajang balap internasional tidak lagi disisipi isu-siu politik agar penyelenggaraan balapan internsional yang diadakan sukses dilaksanakan dan bisa mengenalkan Indonesia ke dunia internsional dengan citra yang baik. Dan juga diharapkan bahwa pengembangan sirkuit baru yang dilakukan juga tidak melupakan perawatan sirkuit yang akan menjadi tempat berlatih calon bintang balap Indonesia yang kelak akan menyanyikan Indonesia Raya di podium tertinggi di berbagai ajang balap internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline