Lihat ke Halaman Asli

Deaninda Kirana

Mahasiswi Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Surat Kecil untuk Polsek Jatinangor

Diperbarui: 25 Juni 2024   23:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Untuk : Polsek Jatinangor

Pada 24 Januari 2024 lalu, saya mengalami salah satu pengalaman terpahit dalam hidup saya, yaitu kehilangan motor. Motor saya hilang pada Rabu, 24 Januari 2024 sekitar pukul 22.00 - 07.00 WIB, di Jatinangor, Sumedang.

Kejadian ini bermula ketika saya meletakkan motor di kos, di daerah Cibeusi, Jatinangor. Motor saya parkirkan di parkiran kosan pada malam hari, dalam kondisi dikunci stang. Kemudian, saya tinggal beristirahat. Pagi hari ketika saya keluar kamar, saya melihat motor saya sudah raib entah kemana. Apesnya lagi, pada saat itu CCTV kosan saya sedang rusak.

Sebagai pemilik, saya panik.

Kemudian, saya bertanya kepada tetangga apakah ada yang melihat motor beat deluxe berwarna hitam itu dibawa oleh siapa, namun nihil.

Sesegera mungkin saya melapor ke Polsek terdekat, Polsek Jatinangor. Saya sudah berlaku sekooperatif mungkin sambil ikut mencari di sekitar Jatinangor, bahkan saya juga meminta rekaman CCTV terdekat seperti CCTV di toko yang kemungkinan dilewati oleh motor saya. Namun yang sangat saya sayangkan adalah, Pihak Kepolisian Jatinangor mengatakan bahwa "karena kemungkinan waktu kehilangan terlalu panjang, tidak bisa sembarangan menuduh orang yang membawa adalah pencurinya,"

Saya kecewa berat dengan jawaban kepolisian, padahal, kan sudah pasti, yang tersorot CCTV membawa motor saya adalah pelakunya? bukannya hal tersebut sudah bisa dipastikan? tetapi, kepolisian menyerah begitu saja.

Hingga kini, motor saya tak kunjung ditemukan dan tidak ada kabar lanjutan dari kepolisian mengenai motor saya. Nihil.

Sudah banyak keluhan dari mahasiswa mengenai curanmor ini  dan sejauh ini, tak pernah ada motor yang berhasil ditemukan. Jika dilogika, bukankah Kepolisian Jatinangor harus berbenah diri untuk meningkatkan pelayanannya dalam menghadapi kasus motor hilang?
Bahkan, ketika baru-baru ini diwawancara, pihak kepolisian justru mengatakan "Mahasiswa jangan pakai motor bagus-bagus", bukan motornya yang seharusnya ditentukan, namun pengawasan dan cepat tanggap pihak kepolisian dalam mengurus kasus motor hilang lah yang dibutuhkan.

Saya cukup sabar dan percaya pada polisi awalnya,  menunggu kabar perkembangan baik. Namun, sayangnya jawaban dari kepolisian selalu membuat saya kecewa dengan pelayanan mereka.

Semoga bisa tersampaikan kepada Pihak Kepolisian Jatinangor.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline