“Produk? Iklan? Bagaimana ya kira-kira kaitannya?”
Seperti yang kita ketahui bahwa sebuah produk pasti memiliki hubungan yang sangat erat dengan dunia periklanan. Hal tersebut karena segala jenis produk yang dipasarkan tidak akan memiliki daya tarik bagi peminatnya jika pihak yang memproduksi tidak memperkenalkan terlebih dahulu ke khalayak. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak perusahaan atau produsen untuk memperkenalkan sebuah produk dengan menggunakan layanan iklan. Iklan dapat ditemui di berbagai macam media seperti media konvensional dan media digital. Perusahaan dari core nation merupakan perusahaan besar yang menggunakan layanan iklan untuk memperluas produk yang ingin dipasarkan ke berbagai wilayah negara semiperiferal hingga negara periferal. Seperti dalam buku McPhail (2014) yang menyatakan bahwa iklan komersial merupakan hal yang lazim dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya baik di wilayah domestik hingga secara global agar proses perdagangan dapat berjalan dengan lancar. Sehingga, iklan merupakan aspek yang penting dalam perdagangan agar produk yang dipasarkan dapat dikenal dan dikonsumsi oleh khalayak.
Dove contohnya di mana produk ini berada di bawah naungan salah satu perusahaan yang besar dan terkenal yaitu Unilever dan produk ini juga telah tersebar diberbagai macam negara. Produk Dove yang berupa sabun batang diperkenalkan untuk pertama kalinya setelah perang dunia II di Amerika pada tahun 1957 (Tobing, 2018). Setelah meluncurkan produk tersebut kini Dove mengeluarkan berbagai macam produk lain seperti deodorant, shampoo, dan body lotion. Serta pada tahun 2007 Dove sempat menjadi brand yang terkenal nomor satu di dunia dengan meraih beberapa keuntungan yang cukup besar.Kampanye yang dilakukan oleh Dove adalah dengan menyuarakan keluh kesah wanita yang ada di seluruh dunia dalam memandang sebuah kecantikan sehingga terciptalah kampanye “The Real Beauty”. Di mana dari kampanye tersebut diharapkan dapat mengubah pandangan perempuan di dunia akan kecantikan agar lebih positif sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri.
Salah satu produk Dove yaitu Shampoo merupakan produk perawatan rambut yang terkenal di dunia. Produk yang dipasarkan telah diuji kualitasnya dengan melihat target yang dipasarkan yaitu seorang wanita. Iklan menjadi suatu hal yang penting untuk menarik minat khalayak untuk membeli produk. Rata-rata iklan yang ditayangkan oleh Dove mengangkat mengenai brand awareness dan iklan ini juga telah tersebar luas di berbagai platform media seperti televisi, media sosial, dan YouTube. Di Indonesia terdapat salah satu aktris yang diajak berkolaborasi untuk mengiklankan produk shampoo dari Dove yaitu Dian Sastro. Di mana pada kala itu Dian Sastro tengah menjadi sorotan publik karena peluncuran film AADC 2. Dalam iklan tersebut terdapat tag line yang menyatakan bahwa “Rambut aku,kata aku” yang di mana artinya adalah setiap perempuan bebas mengekspresikan keinginannya dalam berpenampilan. Iklan tersebut untuk mengingatkan dan menyadarkan bahwa kecantikan seorang wanita itu memiliki keunikannya masing-masing sehingga tidak perlu membandingkan dengan orang lain. Selain itu juga untuk menarik perhatian dari khalayak sehingga iklan tersebut dapat dikatakan berhasil untuk meningkatkan pemasaran produk Dove.
Dengan hadirnya berbagai ajakan dan ajaran positif dari brand Dove menjadi potensi untuk memiliki strategi yang cukup kuat untuk memasarkan produknya secara global. Sesuai dengan buku Mcphail (2014) mengatakan bahwa badan perusahaan yang ada di core nation akan membawa nilai-nilai, sikap, dan praktik bisnisnya ke semua negara baik semiperiferal maupun periferal. Di mana ketika kampanye tersebut banyak tersebar di berbagai media massa maupun media sosial secara tidak langsung akan mempengaruhi konsumen yang mulanya tidak tahu menjadi penasaran dan mulai unuk ikut berpartisipasi. Strategi yang dilakukan oleh Dove sangat menarik dengan mengambil dari keluh kesah perempuan di dunia dalam melihat kecantikan. Dove berharap agar segala produk yang dikeluarkan dapat mengubah pandangan perempuan untuk membuat batasan dalam berpenampilan sehingga dapat lebih percaya diri. Sehingga akan Dove akan mendapatkan pandangan yang positif dalam masyarakat dan dapat menarik banyak minat khalayak sehingga pemasaran nya dapat berjalan dengan lancar baik domestic maupun secara global.
DAFTAR PUSTAKA
McPhail, T. (2014). Global Communication Theories, Stakeholders and Trends. Fourth (4th) Ed. Willey-Blackwell: West Sussex (Wiley Vital Source)
Tobing, I. K. L. (2018). Marketing management course assignment – Dove evolution brand. Diakses dari https://www.slideshare.net/IraTobing/marketing-management-course-assignment-dove-evolution-of-a-brand
#Komglob11