Lihat ke Halaman Asli

Teori Kolonialisme Elektronik dalam Tampilan Unik We The Fest 2019

Diperbarui: 7 September 2020   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Festival musik merupakan acara yang di mana saat ini sangat diminati oleh khalayak umum terutama kaum milenial. Festival musik yang diselenggarakan tentunya memiliki perbedaan konsep dan musisi yang turut meramaikan acara tersebut sehingga masyarakat dapat menyesuaikan dengan apa yang diminati. Salah satunya dilansir dari situs resmi “We The Fest” akan diadakan selama 3 hari dimulai pada tanggal 19 Juli 2019 di Jakarta. Festival musik tersebut merupakan acara hiburan yang condong ke arah Barat dengan konsep menyatukan antara musik, fashion, seni dan makanan dalam satu acara yang diisi oleh musisi lokal maupun luar negeri (Santosa, 2019). Pembelian tiket pada festival musik tersebut dapat dilakukan melalui Blibli.com serta cuplikan konser “We the Fest” 2018 yang diunggah dalam channel youtube Ismaya Live yang mempertontonkan ramainya acara dengan berbagai macam fashion yang digunakan oleh penonton sebagai media mempromosikan acara tersebut. Selain itu, beberapa artis hingga selebgram Indonesia seperti Awkarin, Anya Geraldine, Marion Jola, dan lain sebagainya turut mengikuti acara tersebut serta memperlihatkan Fashion look yang mereka gunakan untuk menghadiri acara “We The Fest” 2019 yang diunggah melalui akun media sosial mereka (Umara,2019). Tema OOTD (Outfit of The Day) yang digunakan oleh para artis dan selebgram adalah summer atau musim panas serta secara tidak langsung mereka mempromosikan acara tersebut terhadap khalayak karena mereka menjadi perhatian publik hingga memunculkan beberapa komentar negatif namun juga ada yang positif terkait dengan pakaian yang digunakan.
Contoh tersebut dapat dihubungan dengan Teori Kolonialisme Elektronik, fokusnya terhadap bagaimana sebuah media global seperti periklanan, memengaruhi cara orang melihat, berpikir, dan bertindak (Tyas, 2015). Masyarakat Indonesia mengetahui adanya festival music ini dengan melihat informasi yang diunggah melalui Instagram dan Youtube sehingga diliat dari banyaknya penonton yang hadir dalam festival tersebut merupakan salah satu hal yang memiliki keterkaitan dengan teori ini.  Selain itu, individu yang hadir dalam festival musik melihat referensi pakaian yang dikenakan  dari media seperti unggahan youtube dari penyelenggara yaitu Ismaya Live dan artis yang menggungah fotonya di Instagram seperti menggunakan tank top, mini dress, vintage look dan yang lainnya menjadi hal yang unik karena berbeda dengan cara berpakaian orang Indonesia biasanya. Oleh karena hal tersebut cara berpakaian dari kebanyakan pengunjung lebih mengarah ke budaya Barat dengan menggunakan tema dari acara tersebut yaitu Summer. Pengaruh informasi yang besar bagi khalayak dari berbagai media membuktikan bahwa sebuah informasi seperti iklan dapat memberikan sebuah ransangan yang membuat khalayak berpikir dan berperilaku.


DAFTAR PUSTAKA
Santosa, L. W. (2019, 11 Juli). Ada RAN hingga Troye Sivan di We The Fest 2019. Antaranews.com. diambil dari https://www.antaranews.com/berita/951996/ada-ran-hingga-troye-sivan-di-we-the-fest-2019


Tyas, B. (2015). Teori Kolonialisme Elektronik dan Teori Sistem Dunia. Diambil dari https://prezi.com/ekcz4fkvlfyp/teori-kolonialisme-elektronik-dan-teori-sistem-dunia/


Umara, N. (2019, 21 Juli). 10 potret artis hingga selebrgam hadiri We The Fest, kece abis!. Idntimes.com. diambil dari https://www.idntimes.com/hype/entertainment/nadia-umara-1/10-potret-artis-hingga-selebrgam-hadiri-we-the-fest-kece-abis/8


We The Fest. (2019). About us. Diambil dari https://wethefest.com/about

#komglob03




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline