Lagi-lagi seorang elite politik membuat statement yang seharusnya tidak perlu diucapkan. sehubungan dengan "dugaan" ucapannya, yang menyatakan penangkapan teroris yang dilakukan oleh polisi saat ini adalah bentuk pengalihan isu terkait dengan kasus Ahok yang sedang diadili , diduga pernyataan tersebut dilontarkan, Anggota DPR dari Partai PAN, Eko Hendro Purnomo biasa disebut Eko Patrio, seorang pejabat publik seharusnya tidak asal mudah melontarkan pernyataan. Apalagi seorang anggota DPR, yang seharusnya lebih menjaga omongannya, karena efek dominonya bisa kesemua arah.
Dugaan pernyataan yang diucapkan oleh anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat tersebut sekaligus dapat melemahkan kerja keras Polri selama ini, justru kita harus memberikan apresiasi bukan malah sebaliknya.
Suhu politik Indonesia yang sekarang ini seperti orang demam, rada-rada hangat dikarenakan dugaan penistaan agama yang di lakukan Ahok serta perhelatan pilkada srentak, seakan tambah gaduh karena berbagai statemen yang dilontarkan para elite politik , yang memicu keingin tahuan masyarakat.
Seandainya apa yang diucapkan Eko Patrio itu benar, mungkin itu akan mebuahkan pil pahit seperti apa kata Kapolri "Sementara kita undang. Kita lihat, punya data tidak? Enggak main-main kita. Kalau tidak punya data, pertanggungjawabkan. Bisa dipidana, bisa juga minta maaf ke publik. Tapi saya dengar yang bersangkutan tidak mengatakan," kata Tito di Mabes Polri, Jumat (16/12/2016). http://news.liputan6.com/read/2679838/kapolri-eko-patrio-bisa-dipidana
Situasi Politik Indonesia yang memanas ini berpotensi sekali ditunggangi, oleh kepentingan kepentingan kelompok tertentu, kita patut bangga dengan kerja keras TNI Polri serta konsolidasi Presiden dengan berbagai elemen, dapat membuat situasi yang kondusif pasca unjuk rasa lalu.
Ini harus menjadikan pembelajaran yang sangat berharga bagi para pejabat publik, untuk tidak asal bicara, yang nantinya malah membuat panas situasi poltik dalam negeri, mereka seharusnya lebih menjaga kestabilan keamanan nasional, demi keutuhan NKRI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H