Lihat ke Halaman Asli

Mutiara Hitam yang Mulai Memerah

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah sekian lama organisasi Papua Merdeka berjuang, Konferensi Tingkat Tinggi Melanesian Spearhead Group (KTT MSG) yang akan digelar di Salomon Island pada 5 Juni 2015 berpotensi menjadi tonggak Papua Barat menjadi Timor Leste kedua.

Tanggal 5 Februari kemarin, MSG telah menerima pendaftaran ulang kelompok perlawanan Papua menjadi Republik Federal Papua Barat dalam wadah United Liberatian Movement for West Papua (ULMWP) di Port Vila, Vanuatu. Wadah inilah yang bakal dilebur menjadi Republik Feredasi Papua Barat.

Untuk itu Papua Barat ini harus menjadi perhatian, Jokowi karena Papua adalah keluarga kita juga, Kepolisian Daerah Papua mengajak masyarakat setempat untuk menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan rombongan pada pekan ini.

"Kami mengimbau semua pihak, tokoh adat, agama, perempuan, dan segenap masyarakat untuk menyambut dengan baik kedatangan Presiden Jokowi dan rombongan pada minggu ini," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Patrige di Jayapura, Rabu(6/5/2015) http://pontianak.tribunnews.com/2015/05/06/ada-penolakan-polisi-ajak-masyarakat-papua-sambut-jokowi

Seperti seorang anak yang diurus oleh orang lain, meskipun orang tuanya masih hidup tetapi karena dia menerima perhatian yang lebih dari orang lain, maka  dia akan menganggap orang lain lah orang tua sebenarnya.

Bisa jadi hal seperti diatas terjadi kepada Papua, dalam kunjungannya kali ini Jokowi harus menepati janjinya untuk membangun Papua Barat menjadi seperti Propinsi-propinsi yang lain.

Jokowi harus membuat terobosan, berupa jalan pintas untuk mensejahterakan rakyat Papua. Hal lain adalah langkah kongkrit untuk memberantas korupsi, penataan sektor-sektor ekonomi Papua secara berkeadilan dan merata di setiap elemennya, serta menaikan mutu pendidikan serta sumber daya  masyarakatnya.

Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, untuk mengantisipasi ancaman disintegritas NKRI dalam kasus Papua Barat ini. Presiden Jokowi harus berpikir cerdas, cermat dan cepat bila tidak ingin kehilangan pulau yang terkenal dengan burung Cendrawasihnya ini.

Jangan anggap remeh Forum tersebut, sebab, secara kelembagaan, MSG dilindungi oleh PBB berdasarkan “Agreed Principles of Cooperation Among Independent States of Melanesia”. Perjanjian yang ditandatangani di Port Vila pada 14 Maret 1988 itu memasukan MSG sebagai badan resmi PBB di bawah Pacific Islands Forum (PIF).

Sekali lagi mari kita ingatkan Jokowi untuk lebih perhatian lagi terhadap Mutiara Hitam ini, jangan mengingkari janji, kita adalah bangsa yang besar, bangsa yang menghormati jasa para pahlawanya, proses pertempuran mengambil alih Irian Barat tidak-lah mudah, mari sama-sama kita pertahankan keutuhan NKRI.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline