Lihat ke Halaman Asli

“Prabowo Diberhentikan Secara Hormat,” kata SBY

Diperbarui: 20 Juni 2015   02:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilihan Calon Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 ini sangat kontroversial sekali dengan adanya pemberitaan terkait dengan pelanggaran HAM yang menurut keterangan itu dilakukan dan atas dasar inisistif pribadi seorang Prabowo yang pada saat itu menjabat sebagai Pangkostrad, melalui pemberitaan secara Vulgar tentang Surat Dewan Kehormatan Perwira.

Bocornya Surat Dewan Kehormatan Perwira yang seharusnya, Arsip tersebut adalah merupakan Rahasia Institusi TNI dan tidak boleh diberitakan secara terbuka, karena ini sudah menjadi Rahasia Negara, jadi siapapun yang membocorkan ini, dia adalah musuh Negara sebenarnya , pernyataan yang disampaikan Wiranto selaku Ketua Umum Partai Hanura pada saat Konferensi Pers yang menyatakanPrabowo dipecat secara tidak hormat, tidak sesuai dengan keterangan yang diberikan Susilo Bambang Yudoyono selaku Presiden RI, yang juga merupakan anggota DKP telah mengeluarkan penjelasan tertulis yang menyatakan bahwa Prabowo diberhentikan secara hormat. Sehingga, tidak ada alasan lain Wiranto mengeluarkan pernyataan tersebut, kecuali untuk kepentingan politik menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli nanti. Cek: http://www.jurnas.com/news/138613/Suryo-Prabowo-DKP-Cacat-Hukum-2014/1/Nasional/Politik-Keamanan

Kehormatan yang Porak-poranda.

Kasus Bocornya surat DKP inipun mengundang keprihatinan para mantan Petinggi Militer yang sudah Pensiun, Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal (Purnawirawan) Chappy Hakim. Melalui blog pribadinya www[dot]chappyhakim[dot]com dia menulis sebuah artikel yang berjudul, 'Tangan yang Sudah Mulai Keriput'. "Malu sekaligus cemas beserta rasa sedih yang sangat mendalam, melihat, membaca pemberitaan yang demikian vulgar. Para lulusannya kini , terutama para Purnawirawan telah saling melemparkan banyak hal yang sangat amat negatif dan bahkan membuka data-data yang seyogyanya tersimpan rapi didalam "personal-data" masing-masing dan didalam almari instansi yang terhormat itu," kata Chappy dalam artikelnya. Ini berarti sudah tidak adanya lagi Kehormatan Seorang Perwira Tinggi dikala Sang Perwira sibuk memperebutkan Kekuasaan Duniawi, dengan berbagai cara dia halalkan sekalipun membongkar Rahasia Negara …ckckckc….prihatin juga yaa… Cek: disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline