Lihat ke Halaman Asli

Kalau Kaos Dari Prabowo Mau...!

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengidentikasi, banyaknya perang status terkait dengan Pemilihan Presiden yang akan di laksanakan nanti pada tanggal 09 Juli 2014 semakin memanas, baik itu grup ataupun kelompok masyarakat. Data tersebut terindentifikasi oleh FDG (focus discussion group)yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Center for Indonesian Reform (CIR) di Jakarta pada Jumat 27 Juni 2014 dengan Tema: “Komunikasi Publik di Masa Transisi Kepemimpinan Nasional”itu, menampilkan peneliti media, pengamat politik, sosial, dan ekonomi.

Pendukung Jokowi-pun berkurang.

Awal April sampai dengan Awal Juni Peta kemenangan masih di dominasi oleh Kubu Jokowi – JK, seiring berjalannya waktuperbincangan publik semakin tajam saat debat antar-capres. Terbukti setelah debat antar capres dari kedua Kubu yaitu Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK Peta kekuatan Jokowi-JK semakin hari semakin berkurang. Dengan ini kita bisa menyimpulkan bahwa Debat Capres itu sangat berpengaruh dimata masyarakat Indonesia yang mayoritas didaerah-daerah hanya mengandalkan Televisi-lah sebagai alat Informasinya, debat Capres-Cawapres ini juga sebagai alat ukur untuk penilaian masyarakat awam. Dari hasil debat Capres-cawapres ini berarti opini – opini dari kubu Prabowo – Hatta- lah yang bisa diterima oleh masyakat di floor.

Menurut apa yang diberitakan oleh Liputan6.com, Melalui pantauan Awesometric sejak 10 April hingga 25 Juni 2014, perusahaan yang bergerak di bidang monitoring media berbasis internet itu mendapati banyak postingan terkait calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 maupun 2.

Berdasarkan perhitungan jumlah mention, pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa unggul di media sosial (Facebook 478.506 posting dan Twitter 8.768.106 kicauan). Sedangkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla lebih rendah (Facebook 216.262 posting dan Twitter 5.415.993 kicauan).Cek : http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2070554/komunikasi-publik-memanas-jelang-pilpres-2014

Ada cerita menarik pada saat saya sendiri nongkrong di gang ojeg minggu kemarin disalahsatu daerah di Sukabumi, ada sekelompok orang lagi berbincang, setelah saya dekati ternyata merekamemperbincangkan tentang Debat Capres-cawapres, tak lama kemudian datang lagi seorang tukang ojeg menghampiri kerumunan kelompok tadi yang saya perhatikan terus, tak lama tukang ojeg yang baru saja datang mengeluarkan satu bungkusan besar yang diikat di motornya, setelah bungkusan itu dibuka ternyata isinya 18 kaos bertuliskan Tim Relawan Pemenangan dari Kubu Jokowi-JK, tukang ojeg tersebut langsung membagikan kepada tukang ojeg yang sedang berkerumun di situ, tapi apa yang terjadi sungguh diluar dugaan saya, semua tukang ojeg yang ada di situ menolak semua kaos yang di berikan oleh salah seorang tukang ojeg itu, salah seorang tukang ojeg berkata kepada sipembawa kaos tersebut “Upami Kaos Ti Prabowo Daek Urang” dengan logat sundanya yang artinya “ Kalau kaos Dari Prabowo Mau Saya”, saya beranjak dari situ sambil tersenyum dan bergumam dalam hati “Benar-benar sudah pintar sekarang masyarakat di-floor dan effect dari debat Capres dan Cawapres –lah yang menentukan siapa yang pantas jadi Presiden Indonesia”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline