Lihat ke Halaman Asli

Ruhut “ SBY Lebih Negarawan, Rakyat Sudah Tahu itu“

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pernyataan yang dilontarkan oleh kader-kader PDIP yang menuding SBY tidak negarawan hanya karena tidak mau menemui Megawati , terkesan sangat lucu sekali, kalau dilihat secara Struktural ya jelas seharusnya, Megawati-lah yang harus menghadap kepada beliau untuk saat ini, karena disamping SBY itu Ketua Umum Partai Demokrat, beliau juga masih menjabat sebagai Presiden Negara republic Indonesia.

Bukanya Indonesia itu menganut faham orang timur, yang selalu sopan, saling menghargai satusama lain.Pernyataan SBY tidak negarawan yang dilontarkan para kader-kader PDI-P,tidak terbukti dan ini bisa dilihat dari terpilihnya SBY sebagai Presiden Indonesia selama dua periode langsung, bahkan seandainya SBY masih bisa mencalonkan diri sebagai Presiden RI,bukan tidak mungkin beliau akan terpilih lagi sebagi Presiden periode yang ketiganya, seperti apa yang dikatakan Anggota Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul “Itu pernyataan ngaco yang dilontarkan dari orang-orang yang kebakaran jenggot. Kalau mau bicara soal negarawan, kita bicara fakta saja lah. SBY itu presiden yang dipilih langsung selama dua  pemilu, sementara Megawati cuma jadi presiden dua  tahun. Jadi siapa yang lebih dianggap negarawan? Rakyat sudah tahu,” ujar . Selama ini menurut Ruhut, SBY selalu bersikap santun, jadi aneh kalau sekarang dituduh tidak negarawan. Sejak SBY mengambil alih kekuasaan dari Megawati sampai hari ini, SBY selalu membuka pintu dan justru Megawati yang selama ini menutup pintu.

Sebagai orang yang pintar seharusnya para Elite Politik, menciptakan suasana yang damai, aman, kekeluargaan, bukanya mempertontonkan hala seperti ini.Kita sebagai rakyat hanya bisa menganalisa tanpa tahu kebenaran yang sebenarnya, Bendera kita masih sama, Lagu Negara kita pun masih sama, Lambang Negara kita pun tetap sama, mari kta sama-sama hidup saling bergandengan tangan, apakah kita tidak malu seandainya, anak-anak kita mepertanyakan hal ini, yang kuta bantu yang lemah, yang menang bantu yang kalah, seandainya hal ini bisa terjadi betapa indahnya suasana Politik Negara kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline