Lihat ke Halaman Asli

Ketegasan Berbuah Simalakama

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pasca sidang gugatan praperadilan Komjen Budi Gunawan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel), Senin lalu , yang dipimpin Hakim Sarpin Rizaldi memunculkan polemik. Itu lantaran Sarpin mengabulkan permohohan Budi Gunawan, sehingga otomatis penetapan status tersangka yang dilakukan KPK menjadi tidak sah.

Memang ini adalah buah simalakama, bagi Kepala Negara.seandainya melantik Komjen Budi Gunawan (BG) akan berpengaruh pada kepercayaan masyarakat kepada Presiden, seandainya tidak dilantik pun akan bersteru dengan koalisi dan KIH dan KMP di DPR. Apalagi serangan demi serangan terkait tidak dilantiknya BG menjadi Kapolri, justru dari kubunya sendiri PDI-P

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Junimart Girsang menilai pembatalan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri adalah penghinaan bagi DPR.

Ia menegaskan presiden tak punya landasan hukum menggugurkan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. "Saya lihat (keputusan) ini adalah contempt of parlement (penghinaan terhadap parlemen)," ujarnya, http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/02/18/njyp96-politikus-pdip-jokowi-hina-parlemen-

Ini saatnya seorang Kepala Negara, turun tangan jangan dibiarkan seperti ini, ini adalah bibit pemberontakan. Ketidak setujuan pun diperlihatkan oleh Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra ternyata enggan mengomentari keputusan itu.

Dia tidak mau berpendapat yang bisa menimbulkan polemik baru.Hal itu dikatakannya ketika menjawab akun @mzulham. "Ogah ah biarin aja mereka polemik hehe," katanya melalui akun Twitter, @Yusrilihza_Mhd.
Yusril pun mengulangi kicauannya setelah akun @Nurul_Armada menunggu tweet darinya tentang putusan praperadilan yang janggal. "Ogah ah. Nonton aja hehe."

Mantan menteri sekretaris negara tersebut mengaku tidak layak berkomentar lantaran hanya sebagai wong cilik. "Bukan. Itu kan urusannya bos2. Kita mah orang kecil, nonton aja," katanya menanggapi akun @FajarWidodo. http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/15/02/17/njw06b-ditanya-putusan-hakim-sarpin-yusril-ogah-ah-nonton-saja

Seharusnya sikap para elite politik, sebagai sorang negarawan sejati , jangan menambah parah keadaan tetap mendukung pemerintahan, ketegasan sorang Kepala Negara sudah ditunjukan, tinggal mengawasinya saja, tak perlu berkomentar yang justru menimbulkan gejolak yang menambah parah keadaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline