Lihat ke Halaman Asli

Petualangan Puppy si Anjing Mungil

Diperbarui: 23 November 2020   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Guk! Guk guk guk!"

Gonggongan yang disuarakan oleh Puppy tidak dihiraukan oleh sang pemilik. Puppy bosan, sudah berminggu-minggu pemiliknya tidak mau bermain dengannya karena sibuk bekerja. Anjing berwarna cokelat yang mungil itu lantas mencoba mendekati sang pemilik, berusaha untuk merayunya agar mau bermain bersama. Namun, sang pemilik hanya mengelus-elus kepala Puppy dan kembali melanjutkan pekerjaannya di depan komputer.

"Guk guk!" gonggong Puppy kepada sang pemilik.

"Ada apa, Puppy? Mau bermain? Nanti ya, aku sedang sibuk bekerja. Kamu tunggu saja di depan televisi," balas sang pemilik tanpa menoleh ke arah Puppy sama sekali.

Anjing itu pun keluar dari kamar pemiliknya dan berjalan ke arah televisi. Ekornya bergoyang-goyang saat ia menuruni tangga. Layar televisi masih menyala, menampilkan tayangan berita tentang informasi terkini. Tayangan berita tersebut berganti menjadi iklan yang menampilkan sebuah tempat penampungan hewan. Ada banyak anjing dan kucing di sana, mereka terlihat bahagia. 

Mata Puppy membesar tatkala ia melihat iklan tersebut. Di dalam iklan tersebut, anjing-anjing yang ada di sana nampak begitu senang karena bisa bermain dengan orang-orang yang berkunjung ke tempat penampungan itu. Puppy merasa iri karena dirinya tidak dapat merasakan kebahagiaan yang sama.

Suara derap langkah dari arah tangga membuat Puppy menjulurkan lidahnya girang, pemiliknya pasti ingin bermain dengannya! Buru-buru anjing mungil itu menghampiri sang pemilik dan memutarinya.

"Aduh, Puppy. Ayo kita main!" kata sang pemilik sembari mengelus-elus Puppy.

Namun, saat mereka hendak pergi ke halaman rumah untuk bermain, ponsel sang pemilik berdering. Ada panggilan masuk rupanya. Sang pemilik langsung memutus panggilannya sepihak setelah menerima panggilan itu dan berlari ke kamarnya, meninggalkan Puppy yang masih terdiam di dekat pintu.

"Puppy, kita bermain besok saja, ya? Aku mau ke kantor, ada yang harus aku urus." Sang pemilik melambaikan tangannya ke Puppy dan menutup pintu rumah.

Puppy menggeleng-geleng. Ia merasa kecewa karena pemiliknya lebih memprioritaskan pekerjaannya daripada bermain dengan Puppy. Bukan berarti Puppy tidak mengerti dengan kesibukan sang pemilik, hanya saja Puppy juga hewan yang mempunyai perasaan. Wajar saja jika ia merasa kecewa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline