Lihat ke Halaman Asli

Sepenggal Kisah Suram

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

15 Agustus 2013                                                                  Sepenggal Kisah Suram

Andai saja aku mampu menjadi malaikat pendampingnya, menjadi bidadari penghiburnya. Miris melihatnya menatap tv tanpa henti tapi pikirannya kosong. Entah apa yang dirasanya. Terlalu pahit yang dilaluinya, sepenggal kisah suram kembali hampiri hidupnya yang kini beku. Sempat diceritakan kepadaku tentang peristiwa yang mengguncang relung jiwa terdalamnya. Bangkitkan kembali luka lama, meskipun seringkali ia mengucap bahwa cinta pertamanya itu telah lama mati.

Peribahasa apa yang terkira memiliki arti seperti yang ia alami. Sudah jatuh tertimpa tangga, atau tak ada gading yang tak retak? Entahlah… aku tak ingin berkata bahwa aku larut dalam duka lara tak berkesudahan di hari-harinya yang tanpa logika.

Semmua hal tak masuk akal yang menyeruak membuka pintu-pintu karma yang pernah dilakukannya. Inikah balasan atas hal-hal bertentangan yang rutinitas dilakukan di zaman jayanya? Ksatria yang tak hilang sedikit pun rupawan dari wajah itu, semoga akan ada penyelamat dari langit memelukmu dalam penyelesaian yang indah

--The End--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline