Lihat ke Halaman Asli

Dean Attar

mahasiswa

Penerapan Sistem Pengolahan Limbah menjadi ECO-ENZYM dan Kegiatan Senam oleh PMM UMM Kelompok 66 Gelombang 8

Diperbarui: 15 Mei 2024   20:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Eco Enzyme ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Gagasan proyek ini adalah untuk mengolah enzim dari sampah organik yang biasanya dibuang ke dalam tempat sampah sebagai pembersih organik.

Hampir semua buah dapat dijadikan sebagai bahan untuk membuat eco enzyme, seperti jeruk, apel, pisang, pepaya, dan sebagainya. Selain itu, sayuran macam wortel, kubis, dan bayam, juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan eco enzyme.

Sementara itu, sampah organik yang tidak layak dipakai dalam pembuatan eco enzyme antara lain daun-daun kering dari sampah kebun atau pertanian, daun dan batang pisang, batok kelapa, ampas tebu, kepala nanas, kulit singkong, kulit ubi, talas, serta biji-bijian besar seperti biji mangga, durian, dan sebagainya. Sampah rumah tangga, yang sudah terkena minyak atau terlanjur menumpuk di tempat pembuangan sampah umum, tak bisa dijadikan bahan pembuatan eco enzyme.

PMM Bhaktiku Negeri Kelompok 66 Gelombang 8 Universitas Muhammadiyah Malang ini memiliki beberapa program unggulan yang sangat kreatif sebagai bentuk pengabdiannya kepada masyarakat, salah satu program unggulannya ialah pembuatan cairan Eco Enzyme dan Pengadaan Kegiatan Senam di RT.51 Balikpapan Selatan.

Tidak hanya pengolahan sampah, PMM Bhaktiku Negeri Kelompok 66 Gelombang 8 Universitas Muhammadiyah Malang mengajak masyarakat RT.51 untuk ikut serta yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Februari 2024. Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat bisa bersosialisasi dan menjaga silaturahmi antar tetangga sehingga tercipta lingkungan yang nyaman untuk semua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline