Bursa politik Indonesia mengalami gempa dengan kekuatan 22 magnitudo dan 10 skala richter sewaktu Gibran Rakabuming Raka diumumkan sebagai cawapres bagi Prabowo Subianto.
Banyak pihak terkejut dan merasa kena prank, karena tidak menyangka "anak kecil itu" benar-benar diusung jadi cawapres. Nama-nama di bursa cawapres seperti Erick Thohir, Ridwan Kamil, dan Sandiaga Uno, terpaksa minggir, memberi jalan untuk anak presiden "melanjutkan dinasti".
Banyak yang bertanya, kenapa?
Pencalonan Gibran memang instan. Proses politiknya serba cepat. Kita hanya bisa menduga-duga dengan potongan informasi dari keping-keping berita setelah pencalonannya dideklarasikan.
Demikian juga tulisan ini, hanya sebuah analisa mencari benang yang merajut cerita pencalonan Prabowo-Gibran sebagai pasangan calon pemimpin Indonesia di tahun 2024.
1. Kisahnya bermula dari atas MRT, saat Jokowi dan Prabowo bertemu pasca pertarungan panas yang hampir memecah negara pada pemilu 2019.
Saat itu Jokowi sendiri mengakui bertanya kepada Prabowo " Apakah akan nyalon lagi di 2024?"
Ketika itu tidak dirinci apa jawaban Prabowo, tetapi kita bisa melihatnya hari ini Prabowo kembali mencalonkan diri.
Saat itu Jokowi meminta Prabowo bergabung di koalisinya dan duduk di kursi pemerintahan membantu Jokowi, dengan janji memberi dukungan kepada Prabowo pada pemilu 2024.
Deal! Jadilah Prabowo Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju 2019.