Lihat ke Halaman Asli

Irpanudin .

TERVERIFIKASI

suka menulis apa saja

Proses Pen-Suriah-an Indonesia dan Kerusuhan Pemilu 2019

Diperbarui: 8 September 2019   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

S-400 triumph, penentu perang suriah (setav.org)

Seorang ustad ternama meramalkan perang suriah sebagai pembuka perang akhir zaman. Menurutnya konflik Suriah bukanlah konflik politik, Allah telah menyiapkan skenario besar dalam peristiwa tersebut. Perang Suriah adalah perang suci yang harus dilihat dari dimensi akhirat. Karena itulah kemenangan para mujahid anti pemerintah resmi Suriah sudah dijamin oleh Allah, umat muslim Indonesia harus turun tangan membantu mereka.

Tentu saja ketika dikatakan bahwa Perang Suriah adalah perang suci, dengan piawai ustad itu memaparkan sekian ayat suci dan hadits untuk mendukung narasinya.

Saya bergidik ngeri, saat menyaksikan ceramahnya beberapa tahun silam.

Meskipun bahasa yang dirangkai sang ustad sangat halus dan "memperkokoh keimanan" sebagian kalangan, video itu adalah salah satu provokasi paling mengerikan yang pernah saya saksikan.

"Ustad tidak waras, dia sakit jiwa" pikir saya saat itu.

Bagaimana tidak sakit jiwa? Dia ustad tapi memperlakukan Rasulullah sebagai peramal, yang pekerjaannya membuat prediksi tentang masa depan.

Rasulullah adalah nabi, rasul, pemimpin umat manusia yang diturunkan Tuhan sebagai cahaya penerang dunia. Kalau pun ada beberapa ucapan atau kalimat yang memberi tanda tentang masa depan, itu bukan ramalan. Bisa jadi untuk memperingatkan sesuatu, menghibur umatnya untuk tidak putus asa dengan masa depan atau hal-hal lain yang tidak kita ketahui. Rendah sekali kalau ucapan-ucapan Rasulullah dan ayat-ayat suci diperlakukan sebagai alat ramalan seperti kata-kata Nastrodasmus.

Bagaimana dia tidak sakit jiwa? Dia mengajak orang untuk berperang, seolah perang adalah kejadian normal. Seakan Tuhan menjadikan perang dan usaha saling membunuh antar manusia karena perbedaan agama, etnis atau politik, sebagai hal yang wajib dijalani manusia.

Benih utama dari ekstrimisme di berbagai agama, umat, dan penjuru dunia adalah keyakinan akan ramalan bahwa kiamat sudah dekat.

Anda pernah mendengar tentang Shoko Asahara di Jepang? Sekte kiamat Jonestown di Amerika? Atau Sekte Heaven's Gate? Tidak masalah kalau anda tidak pernah mendengarnya karena memang tidak penting. Mereka kaum ekstrim yang tercatat dalam sejarah kebodohan akut dan pembodohan massal. Semuanya memiliki pola yang sama: meyakini kiamat sudah sangat dekat di depan mata sehingga wajib melakukan sesuatu.

Persis seperti pandangan sang ustad ternama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline