Lihat ke Halaman Asli

Irpanudin .

TERVERIFIKASI

suka menulis apa saja

Webek = We’re Back, Film Komedi Rasa Gado-Gado

Diperbarui: 8 Oktober 2015   18:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Poster Webek"][/caption]

 

Kami hadir kembali. Itulah tagline yang diberikan para alumnus Extravaganza, acara humor di salah satu stasiun televisi swasta. Beberapa dari pembaca tentunya sangat akrab dengan sosok Aming, Tora Sudiro, Ronal, Tike dkk. Dari reuni mereka, lahirlah sebuah film “The Wedding and Bebek Betutu”, atau disingkat Webek. Apa sih asiknya nonton Webek? Berikut sedikit ulasan dari acara gala premiere film Webek 5 Oktober 2015 lalu.

 

Jika dicatatkan di museum rekor, sepertinya Webek adalah film pertama di dunia yang menggabungkan berbagai genre film. Selain komedi sebagai unsur utamanya, dalam Webek anda akan menemukan teka-teki rasa film detektif, ada bumbu romantis, ada aksi yang melibatkan kejar-kejaran di jalan raya, ada petualangan, ada drama keluarga, ada intrik konflik, ada promosi wisata, sampai rasa horor. Semuanya terasa pas berpadu. Kalau anda sudah menyaksikannya dan menemukan rasa baru selain yang saya sebutkan, sudi kiranya anda tuliskan di kolom komentar.

 

Dengan kombinasi berbagai cerita, alur yang maju mundur, dua kisah berbeda yang berantakan tapi kemudian menyatu, asyiknya Webek tetap bisa dinikmati sebagai sebuah hiburan komedi. Jadi jangan terlalu berfikir rumit seperti anda memikirkan urusan ekonomi dan negara. Lupakan semua persoalan hidup dan hutang yang menggunung, paling tidak selama dua jam anda menonton Webek.

 

Satu hal yang pasti, dengan budget yang terbatas (menurut produsernya, sekaligus bintang film), waktu shooting yang sangat singkat (cuma 15 hari) dan berbagai keterbatasan, reuni Ex-Extravaganza berhasil menyajikan sebuah film gado-gado yang senikmat gado-gado buatan tukang gado-gado profesional. Aneka rasa terpadu dalam kenikmatan sebuah hidangan istimewa.

 

Nilai plus buat penggemar film di Bandung adalah, film ini memotret sisi keindahan dan wisata Bandung. Tentu saja buat penikmat film di luar Bandung anda bisa menemukan destinasi wisata eksotis di sekitar Bandung dengan menonton Webek. Ini menjadi catatan dan pelajaran bagaimana sebuah tayangan bisa menjadi sarana promosi terbaik untuk sebuah tujuan wisata. Bayangkan pengaruhnya jika film-film kita diolah dengan kualitas tinggi dan mampu dipasarkan secara internasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline