[caption id="attachment_403105" align="aligncenter" width="490" caption="Dissa Band perform Penantian Bodoh"][/caption]
Rene Redzepi, seorang chef kelas dunia asal Denmark, memiliki kebiasaan unik saat memasak. Ia dan kru masaknya selalu mendengarkan lagu-lagu Metallica ketika mereka memasak. Ternyata dia tidak sendirian, banyak koki-koki kelas dunia lainnya yang biasa mendengarkan musik saat memasak.
Jangan heran, karena musik memiliki kesamaan dengan masakan. Bedanya jika memasak mengolah bahan makanan dan bumbu-bumbu, yang diolah untuk menciptakan sebuah lagu adalah nada, alat musik, lirik, dan tempo.
Seperti juga kuliner dengan berbagai jenis masakan, cita rasa, serta penikmatnya, musik juga memiliki berbagai varian. Bagi pemusik penting untuk memilih genre musik yang akan dikuasai dan dikenalkan kepada publik. Karena aliran musik yang dipilihnya akan menjadi identitasnya, menjadi jalan hidupnya dan membentuk ikatan emosional dengan penggemarnya.
Nah,... Bercerita liku-liku memilih genre musik yang paling sesuai dengan passion bermusiknya, Dissa Band hadir dalam acara Kompasiana Ngulik, Ngobrolin Genre Musik pada 13 Maret 2015 lalu.
Sebelumnya, yuk kenalan dulu sama para personel Dissa Band, pemenang 10 besar MeetTheLAbels! Dissa Band terdiri dari empat orang cowok, Mirkal di vokal, Agha di Gitar, lalu ada Adit yang memainkan Gitar juga, terakhir Aris dengan Keyboard-nya. Lho,... Nggak ada yang kurang nih?
Dissa Band memang unik, tanpa kawalan Bassist dan Drummer, Dissa Band mantap memilih pop sebagai aliran musik yang ditekuninya. Anti mainstream, karena drum dan bass seakan telah menjadi instrumen wajib dalam meramu musik pop. Konon, Dissa pernah punya drummer, tapi seiring perjalanan waktu sang penggebuk drum mundur karena memilih profesi lain. Tapi tanpa drum dan bass, Dissa membuktikan bisa!
[caption id="attachment_403106" align="aligncenter" width="510" caption="Dissa dipandu MC Nadia"]
[/caption]
Kenapa Dissa Band memilih genre musik pop? Itu pertanyaan yang harus mereka jawab.
Sebetulnya sederhana juga sih, pemilihan pop sebagai genre musik Dissa kesepakatan bareng personel Dissa. Kebetulan seluruh anggota band memiliki passion musik yang relatif sama, menggemari musik-musik pop. Kecuali Aris yang konon awalnya menyukai musik instrumental. Walau pun setiap personel memiliki ego dan kecenderungan memainkan musik masing-masing, Dissa berhasil menyatukan karakter pop mereka.
Omong-omong soal karakter nih. Biar pun Dissa mantap memilih pop, yang nota bene sangat banyak ditekuni pemusik, menurut Dissa sebuah band harus punya karakter untuk menjaga penggemar. Karakter musik pop Dissa sendiri cenderung seperti musik orkestra, Mirkal menyebutnya pop modern. Uniknya, tanpa iringan vokal musik Dissa bisa dinikmati sebagai musik tersendiri.